PANGGUNGREJO – Tahapan seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) di Kota Pasuruan sudah ditutup Senin tengah malam lalu (15/10). Dari hasil tahapan seleksi ini diketahui posisi guru yang paling banyak diminati. Sementara dokter spesialis tidak diminati. Pemkot memastikan pemenuhan kebutuhan posisi ini menjadi kebijakan RSUD.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Pasuruan, Muhammad Fakih mengungkapkan Pemkot mendapatkan jatah CPNS sebanyak 256 pegawai. Rinciannya, bidang pendidikan sebanyak 150 orang, bidang kesehatan sebanyak 71 pegawai dan bidang infrastruktur sebanyak 35 pegawai.
Dalam selama pendaftaran diketahui ada 3.709 pendaftar dalam tiga bidang tersebut. Yaitu, pendaftar untuk posisi guru sebanyak 1.940 orang. Lalu, pendaftar untuk posisi tenaga kesehatan, bidan, dokter gigi, dokter umum, perawat gigi dan perawat umum mencapai 1.072 orang sementara posisi tenaga infrastruktur sebanyak 697 orang.
“Total kami menerima 3.709 pendaftar CPNS 2018. Posisi guru paling diminati. Dari kuota sebanyak 150 orang, kami menerima 1.940 pendaftar,” ungkap Fakih.
Fakih menjelaskan dari posisi yang ditawarkan, posisi dokter spesialis tanpa peminat. Sampai hari terakhir pendaftaran, tidak ada satupun CPNS yang melamar posisi ini. Padahal, pemerintah pusat memberikan kuota sebanyak 18 orang untuk posisi dokter spesialis.
Ia mengaku posisi ini sangat dibutuhkan di RSUD dr. Soedarsono Kota Pasuruan. Tapi pihaknya tidak dapat berbuat banyak. Kondisi ini pun sudah disampaikan pada manajemen RSUD. Dan seluruh kebijakan diserahkan sepenuhnya pada mereka.
“Memang, RSUD menyampaikan posisi dokter spesialis sangat dibutuhkan. Sementara, ini merupakan tugas dari rumah sakit untuk pemenuhannya,”jelasnya.
Jawa Pos Radar Bromo sudah berupaya meminta konfirmasi dari Direktur RSUD dr. Soedarsono Kota Pasuruan, dr. Hendra Romadhon. Namun, telepon seluler yang bersangkutan tidak aktif. Pesan singkat dari media ini pun belum dibalas. (riz/fun)