KRAKSAAN-Agenda buka puasa bersama sekeluarga asal Dusun Gluguk RT 22/ RW 04, Desa Brumbungan Kidul, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo, berujung tragedi. Usai menyantap menu buka puasa, sekeluarga itu alami muntah-muntah dan sesak napas.
Dua orang yang merupakan pasangan suami-istri akhirnya meregang nyawa. Mereka adalah Baidowi, 49 dan Sunaenah, 46. Keduanya meninggal sebelum dirujuk ke RSUD Waluyo Jati, Kraksaan.
Sementara dua orang lainnya hingga Jumat sore (8/2) masih dirawat di RSUD Waluyo Jati. Mereka adalah Mohammad Habibullah, 13, anak dari pasutri yang meninggal. Serta Mahfud, 43, adik dari Baidowi.
Informasi yang dihimpun, insiden keracunan sekeluarga itu diduga terjadi Rabu (6/2) lalu sekitar pukul 17.30. Insiden itu bermula saat korban Mahfud pulang ke rumah dengan membawa hasil pancingannya; ikan buntal bintik hitam.
Mahfud lantas emminta korban Sunaenah memasaknya untuk menu buka puasa. Ikan itu lantas disantap bareng usai magrib oleh Baidowi, Sunaenah, Habibullah dan Mahfud.
Tidak ada yang aneh saat mereka memakan ikan buntal yang dikenal beracun itu. Keanehan baru dirasakan sejam kemudian. Keempatnya, mengaku merasakan pusing, sesak napas dan juga muntah muntah. “Jadi, itu yang kami rasakan. Kami merasakan tidak karuan,” ujar Mahfud.
Beruntung, saat kondisi ke empat keluarga itu drop, ada tetangga yang tahu. Selanjutnya, mereka dilarikan ke Puskesmas Maron untuk mendapatkan pertolongan.
Sayang, saat itu nyawa pasutri sudah tak tertolong. “Untuk yang pasutri meninggal terlebih dulu, diduga mereka makan ikan itu terlalu banyak. Dan yang dua lainnya makan banyak juga tetapi kondisi tubuhnya kuat,” ujar Kapolsek Maron, AKP Sugeng.
Untuk korban Habibullah dan Mahfud, saat ini keduanya dirujuk ke RSUD Waluyo Jati, Kraksaan. Keduanya masih terbaring lemas. (sid/mie)