SUKAPURA, Radar Bromo- Pesta miras yang digelar empat karyawan hotel Bromo Terrace, berujung tragedi. Usai menenggak miras di pos jaga hotel Jumat (4/6) petang, salah satu karyawan meregang nyawa lantaran diduga keracunan.
Korban yang meregang nyawa itu adalah Angga Wagianto, 22. Dari identitasnya, korban diketahui beralamatkan Dusun Krajan, Desa Wonogoro, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo.
Sebelumnya, Angga yang merupakan karyawan hotel Bromo Terrace melaksanakan pergantian siiff kerja dengan Ridho. Sekitar pukul 19.00, Angga dan ketiga temannya yaitu Ridho, Desa Wonogoro, Lumbang; Hendry dan Andik (keduanya merupakan warga Dusun Punjul, Desa Wonokerto, Sukapura), menggelar pesta miras di di pos jaga hotel Bromo Terace.
Informasi yang dihimpun radarbromo.jawapos.com sekitar pukul 19.30 Angga kemudian berpamitan ingin ke kamar mandi untuk mandi dan istirahat di mess Hotel Bromo Terrace. Nah, di kamar mandi inilah Angga ditemukan sudah tidak bernyawa.
Angga pertama kali ditemukan oleh Warto. Nama terakhir yang disebut adalah karyawan hotel mau ganti sif kerja. Saat itu dia mendengar bunyi air yang tidak dimatikan di kamar mandi. Warto lalu mengecek. Saat itu dia melihat Angga sudah tergeletak dengan posisi kepala berada di dalam bak mandi.
Mengetahui hal tersebut Warto lalu memanggil Hendry untuk membantu menggangkat Angga dari kamar mandi. Warto juga melaporkan kepada Herlin, manajer hotel. Angga kemudian langsung dibawa Ke Pukesmas Sukapura. Tapi saat itu Angga sudah dalam keadaan meninggal dunia.
Menurut keterangan dari kepala Puskesmas Sukapura dr Harip, korban meninggal diduga dikarenakan keracunan minuman keras. Hal tersebut juga diperjelas keterangan Ridho, Hendry dan Andik, yang merupakan teman korban. Mereka bertiga Bersama Angga, mengalami mabuk berat akibat minum minuman keras yang diminum bersamanya.
“Dari hasil visum luar juga tidak didapati tanda tanda kekerasan yang ada pada tubuh korban. Ketiga teman korban juga tidak mengetahui dari mana saudara Angga membeli minum minuman keras jenis anggur merah,” beber AKP Sugeng, kapolsek Sukapura.
Atas kejadian tersebut keluarga korban tidak menuntut pihak manapun. Keluarga juga diminta menandatangani surat pernyataan untuk tidak dilakukan otopsi dan kelurga menerima dengan ikhlas atas kejadian ini serta kejadian ini merupakan musibah bagi kelurga. (mas/fun)
