24.7 C
Probolinggo
Sunday, June 11, 2023

Ketua DPRD Kota Abdul Mujib Berharap Makin Banyak Santri di Pemerintahan

MAYANGAN, Radar Bromo Tumbuh dari lingkungan santri, membuat Abdul Mujib, 36, kental dengan nilai-nilai keagamaan. Kebiasaan dan nilai-nilai santri itu pun terbawa saat dirinya menjadi politisi. Bahkan, ketika kini mejadi ketua DPRD Kota Probolinggo.

Mujib dididik langsung oleh kakeknya yang merupakan seorang tokoh agama, K.H. Imam Nahrowi. Pengasuh Madrasah Diniyah dan TPQ Nurul Iman, itu menempanya dengan ilmu-ilmu agama.

Setelah kakeknya meninggal, pendidikan agama Mujib dilanjutkan oleh pamannya, Ustaz Fauzi Mujahid. Olehnya, politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini diajarkan kitab-kitab kuning. Termasuk ilmu nahu dan saraf.

Mujib juga sempat mengeyam pendidikan di bawah naungan Yayasan Pesantren Zainul Hasan Genggong, Kecamatan Pajarakan. Ia kuliah di Universitas Keislaman Zainul Hasan (Unzah). Mengambil jurusan D-2 PG MI dan lulus pada 2007. Kemudian, melanjutkan ke S-1 jurusan Pendidikan Agamar Islam (PAI). Namun, tidak sampai diwisuda.

Baca Juga:  Amar Makruf Nahi Mungkar Jadi Pedoman Lukman Hakim saat Berpoltik

Demi mendermakan ilmunya, Mujib sempat mengabdi di Pesantren Riyadlus Sholihin, Kota Probolinggo. Ia menjadi tenaga pengajar sukarelawan.

Rupanya, Mujib masih haus ilmu. Pada 2009 berangkat ke Surabaya. Kuliah di IAIN Sunan Ampel. Mengambil jurusan S-1 PGMI. Sembari kuliah, Mujib memilih mondok. Ia ngangsu kaweruh di Pondok Mahasiswa Al Jihad asuhan Kiai Haji Hambali, selama 2,5 tahun.

Sejak kecil, Mujib mengaku tidak memiliki cita-cita spesifik. Apalagi sampai menjadi politisi dan terjun di dunia politik. Keinginnannya hanya menjadi orang sukses dunia dan akhirat.

Namun, pada 2011, kakaknya, Abdul Hamid mengajaknya berkecimpung di partai politik. Kebetulan kakaknya kepala sekretariat DPC PKB Kota Probolinggo. Saat itu, PKB membutuhkan ketua lembaga pemenangan pemilu.

Baca Juga:  Zainul Fatoni Berpolitik karena Keinginan Mengabdi kepada Masyarakat

MAYANGAN, Radar Bromo Tumbuh dari lingkungan santri, membuat Abdul Mujib, 36, kental dengan nilai-nilai keagamaan. Kebiasaan dan nilai-nilai santri itu pun terbawa saat dirinya menjadi politisi. Bahkan, ketika kini mejadi ketua DPRD Kota Probolinggo.

Mujib dididik langsung oleh kakeknya yang merupakan seorang tokoh agama, K.H. Imam Nahrowi. Pengasuh Madrasah Diniyah dan TPQ Nurul Iman, itu menempanya dengan ilmu-ilmu agama.

Setelah kakeknya meninggal, pendidikan agama Mujib dilanjutkan oleh pamannya, Ustaz Fauzi Mujahid. Olehnya, politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini diajarkan kitab-kitab kuning. Termasuk ilmu nahu dan saraf.

Mujib juga sempat mengeyam pendidikan di bawah naungan Yayasan Pesantren Zainul Hasan Genggong, Kecamatan Pajarakan. Ia kuliah di Universitas Keislaman Zainul Hasan (Unzah). Mengambil jurusan D-2 PG MI dan lulus pada 2007. Kemudian, melanjutkan ke S-1 jurusan Pendidikan Agamar Islam (PAI). Namun, tidak sampai diwisuda.

Baca Juga:  Pekarangan Warga Sekargadung Ini Berisi Tanaman Berbagai Negara

Demi mendermakan ilmunya, Mujib sempat mengabdi di Pesantren Riyadlus Sholihin, Kota Probolinggo. Ia menjadi tenaga pengajar sukarelawan.

Rupanya, Mujib masih haus ilmu. Pada 2009 berangkat ke Surabaya. Kuliah di IAIN Sunan Ampel. Mengambil jurusan S-1 PGMI. Sembari kuliah, Mujib memilih mondok. Ia ngangsu kaweruh di Pondok Mahasiswa Al Jihad asuhan Kiai Haji Hambali, selama 2,5 tahun.

Sejak kecil, Mujib mengaku tidak memiliki cita-cita spesifik. Apalagi sampai menjadi politisi dan terjun di dunia politik. Keinginnannya hanya menjadi orang sukses dunia dan akhirat.

Namun, pada 2011, kakaknya, Abdul Hamid mengajaknya berkecimpung di partai politik. Kebetulan kakaknya kepala sekretariat DPC PKB Kota Probolinggo. Saat itu, PKB membutuhkan ketua lembaga pemenangan pemilu.

Baca Juga:  Noer Syamsi Zakaria Mengabdi melalui Dunia Politik

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru