29.8 C
Probolinggo
Monday, June 5, 2023

Mengenal Satpam RSUD Tongas yang Dilempar Bondet saat Gagalkan Curanmor

Wahyudi, 38, satpam RSUD Tongas yang dilempar bondet itu tidak hanya sekali ini bertindak berani. Pria asal Desa Tambakrejo, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo, juga pernah menggagalkan pasien Covid-19 yang melarikan diri dari rumah sakit.

ARIF MASHUDI, Tongas – Radar Bromo

Karena tindakannya yang berani menggagalkan aksi curanmor di parkiran RSUD Tongas, Wahyudi pun dilempar bondet oleh pelaku. Sepekan setelah kejadian itu, Yuyud -sapaan akrabnya- masih harus menggunakan alat bantu kruk untuk berjalan.

Ya, bondet yang dilempar pelaku memang mengenai jempol kaki kirinya. Dan sampai kemarin, luka yang disebabkan masih sakit.

”Alhamdulillah, kondisinya sudah mulai membaik. Tapi masih belum bisa dibuat jalan dulu, karena kaki bagian jempol yang luka masih terasa sakit. Jadi kalau jalan dibantu egrang,” kata Wahyudi.

Baca Juga:  Tekuni Seni Merajut yang Karyanya Bisa Tembus Mancanegara

Maka saat menghadiri undangan Kapolres Probolinggo Kota beberapa waktu lalu, Yuyud pun hadir dengan menggunakan kursi roda. Ya, AKBP Wadi Sa’bani mengundang Yuyud karena keberaniannya menggagalkan curanmor. Kapolres lantas memberikan reward pada lelaki kelahiran Probolinggo, 25 Agustus 1984 itu.

Yuyud sendiri bekerja di RSUD Tongas sejak 2003. Awalnya, dia bertugas di bagian cleaning servise. Lalu pada 2016, dia ditugasi menjadi satpam di rumah sakit itu.

Wahyudi, 38, satpam RSUD Tongas yang dilempar bondet itu tidak hanya sekali ini bertindak berani. Pria asal Desa Tambakrejo, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo, juga pernah menggagalkan pasien Covid-19 yang melarikan diri dari rumah sakit.

ARIF MASHUDI, Tongas – Radar Bromo

Karena tindakannya yang berani menggagalkan aksi curanmor di parkiran RSUD Tongas, Wahyudi pun dilempar bondet oleh pelaku. Sepekan setelah kejadian itu, Yuyud -sapaan akrabnya- masih harus menggunakan alat bantu kruk untuk berjalan.

Ya, bondet yang dilempar pelaku memang mengenai jempol kaki kirinya. Dan sampai kemarin, luka yang disebabkan masih sakit.

”Alhamdulillah, kondisinya sudah mulai membaik. Tapi masih belum bisa dibuat jalan dulu, karena kaki bagian jempol yang luka masih terasa sakit. Jadi kalau jalan dibantu egrang,” kata Wahyudi.

Baca Juga:  Hilang Empat Hari, Pikap Warga Paiton Ini Ketemu di SPBU

Maka saat menghadiri undangan Kapolres Probolinggo Kota beberapa waktu lalu, Yuyud pun hadir dengan menggunakan kursi roda. Ya, AKBP Wadi Sa’bani mengundang Yuyud karena keberaniannya menggagalkan curanmor. Kapolres lantas memberikan reward pada lelaki kelahiran Probolinggo, 25 Agustus 1984 itu.

Yuyud sendiri bekerja di RSUD Tongas sejak 2003. Awalnya, dia bertugas di bagian cleaning servise. Lalu pada 2016, dia ditugasi menjadi satpam di rumah sakit itu.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru