Banjir bandang menghajar Desa Kepulungan, Gempol, pada 3 Februari 2021 lalu. Korban yang paling parah adalah Kampung Genuk Watu, Dusun Kepulungan Dua. Di sana, enam rumah rata dengan tanah. Puluhan lainnya rusak. Seperti apa kondisinya sekarang?
RIZAL FAHMI SYATORI, Radar Bromo
Jelang Magrib pada Rabu, 3 Februari 2021 lalu, petaka tiba-tiba menyergap. Saat itu, terdengar suara gemuruh. Tanah seakan bergetar. Bandi dan warga lain di Kampung Genuk Watu RT 06 RW 05 bergegas keluar rumah. Mereka cepat-cepat mencari tempat yang lebih tinggi. Ramai-ramai menyelamatkan diri.
Tidak ada yang menduga. Air bah mendadak datang. Lalu, banjir bandang melanda Desa Kepulungan. Kali Kambeng murka tanpa ampun. Air bah bergerak begitu cepat. Dahsyat. Luapan airnya bahkan menyeberangi jalan raya, lalu menghantam rumah-rumah di Kampung Genuk Watu. ”Tinggi air rata-rata hampir 2 meter,” kata Bandi.
Tidak ada kendaraan yang berani lewat. Kemacetan panjang terjadi. Arus lalu lintas putus seketika. Tapi, keadaan itu tidak setragis nasib warga kampung. Sebab, air bah menghajar puluhan rumah. Memaksa penghuninya mengungsi saat itu juga.
Dua warga kampung tersebut meninggal. Keduanya adalah nenek dan cucu, Sri Susminanti, 70; dan Nanda Jenny Sekar Arum, 18. Tubuh mereka terseret arus sungai. Jasadnya baru ditemukan keesokan harinya di bagian bawah sungai. Bahkan, sampai ke sungai desa sebelah.
”Saya ingat betul. Takut sekali waktu itu,” ujar lelaki 69 tersebut.