Sholehudin, Personel Damkar yang Bisa Maintenance APAR

Alat Pemadam Api Ringan (APAR) kini menjadi barang penting. Alat berbentuk tabung ini bisa mencegah terjadinya kebakaran. Tapi bagi Sholehudin, 33, alat ini menjadi ladang rezekinya. Personel damkar Kabupaten Probolinggo ini kerap menerima jasa maintenance APAR.

ACHMAD ARIANTO, Kanigaran, Radar Bromo

NAMA Sholehudin bahkan dikenal sebagai tukang APAR. Sebab, sudah banyak konsumen yang datang ke pria asal Kelurahan Curahgrinting, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo. Mulai dari perusahaan, pemilik usaha atau perorangan. Umumnya APAR yang dibenahinya karena isinya butuh diperbarui.

Jasa maintenance APAR ini dilakoninya belum lama. Kira-kira sejak tahun 2020. Tapi karena di wilayah Kota Probolinggo minim atau mungkin bahkan hanya Sholehudin seorang, maka usaha jasanya laris manis. Apalagi, serbuk atau isi APAR ada masa kedaluwarsanya yang biasanya berumur dua tahun.

Seperti pagi itu saat Sholehudin dikunjungi Jawa Pos Radar Bromo. Dia nampak begitu sibuk di rumahnya. Terlihat ada belasan tabung APAR kosong tertata rapi di garasi rumahnya. Ruang sisi timur rumah tersebut disulapnya menjadi sebuah bengkel pengisian APAR yang telah terpakai.

Khawatir bocor, satu persatu tabung tersebut kemudian diceknya. Setelah memastikan tabung dalam keadaan baik, dia mulai mengisi serbuk apar yang sudah diraciknya.

Alat Pemadam Api Ringan (APAR) kini menjadi barang penting. Alat berbentuk tabung ini bisa mencegah terjadinya kebakaran. Tapi bagi Sholehudin, 33, alat ini menjadi ladang rezekinya. Personel damkar Kabupaten Probolinggo ini kerap menerima jasa maintenance APAR.

ACHMAD ARIANTO, Kanigaran, Radar Bromo

NAMA Sholehudin bahkan dikenal sebagai tukang APAR. Sebab, sudah banyak konsumen yang datang ke pria asal Kelurahan Curahgrinting, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo. Mulai dari perusahaan, pemilik usaha atau perorangan. Umumnya APAR yang dibenahinya karena isinya butuh diperbarui.

Jasa maintenance APAR ini dilakoninya belum lama. Kira-kira sejak tahun 2020. Tapi karena di wilayah Kota Probolinggo minim atau mungkin bahkan hanya Sholehudin seorang, maka usaha jasanya laris manis. Apalagi, serbuk atau isi APAR ada masa kedaluwarsanya yang biasanya berumur dua tahun.

Seperti pagi itu saat Sholehudin dikunjungi Jawa Pos Radar Bromo. Dia nampak begitu sibuk di rumahnya. Terlihat ada belasan tabung APAR kosong tertata rapi di garasi rumahnya. Ruang sisi timur rumah tersebut disulapnya menjadi sebuah bengkel pengisian APAR yang telah terpakai.

Khawatir bocor, satu persatu tabung tersebut kemudian diceknya. Setelah memastikan tabung dalam keadaan baik, dia mulai mengisi serbuk apar yang sudah diraciknya.