Dua dunia dilakoni Kartika Diana Wulan, 49, warga Mindi, Desa Sidowayah, Kecamatan Beji. Pagi mengajar di SMPN 2 Bangil. Pulangnya, mengurus rumah. Di sela-sela kesibukannya itulah, dia meluangkan waktu untuk melukis.
IWAN ANDRIK, Beji, Radar Bromo
Galeri di samping rumah perempuan empat anak itu, tampak sesak. Alat-alat lukis bertumpukan. Sebagian berada di gazebo. Sebagian lainnya di ruang pameran mini.
Ada kanvas kosong untuk melukis. Ada pula kanvas bekas lukisan yang belum dirapikan. Serta, beberapa peralatan lain yang juga ditempatkan ala kadarnya.
“Kami baru menyelesaikan karya untuk dipajang di pameran Nyanyi Sunyi di Gedung Dakwah Muhammadiyah Raci,” ungkap Kartika saat ditemui di galerinya.
Kartika memang memiliki kesibukan ganda. Pagi dia harus mengajar di sekolah. Lalu saat pulang, ia tak hanya mengurus rumah tangga. Namun, juga menyalurkan hobi melukisnya.
Bukan baru-baru ini saja. Hobi tersebut sudah dilakoninya sejak kuliah di Unesa (dulu IKIP) pada 1995. Meski begitu, bakat melukisnya sudah muncul sejak SMP. Bahkan, ketika itu ia sering mendapat orderan dari kakaknya untuk menyelesaikan tugas menggambar di sekolah.
“Dari situlah, kemampuan saya menggambar diketahui teman-teman kakak saya. Akhirnya, banyak dari mereka yang juga meminta saya menyelesaikan gambar atau melukis waktu itu. Lumayan, hasilnya bisa nambah uang jajan,” ujar lulusan SMPN 3 Bojonegoro tersebut.