Gus Roni, Tampung Santri Karyawan untuk Perdalam Ilmu Agama
BERBAGI ILMU: Gus Roni ketika memberikan ceramah di Mapolres Pasuruan, beberapa waktu lalu. (Foto: Gus Roni for Jawa Pos Radar Bromo)
SEJAK diamanahi mengurus Pesantren Darussalam Al Ghozali, Gus Roni Ghozali, 39, banyak melakukan perubahan. Terutama pengembangan pendidikan pesantren. Bahkan, pesantrennya tak hanya menampung kalangan pelajar. Tetapi, juga pekerja yang bertekad mondok.
Aktivitas mondok bagi pekerja, biasanya dilakukan pada malam hari. Setelah selesai melaksanakan tugasnya di kantor, mereka mengikuti pengajian hingga dini hari. Bahkan, bisa sampai pagi untuk kemudian bekerja kembali.
Mereka itulah yang disebut sebagai santri karyawan. Gus Roni -sapaan Gus Roni Ghozali-, sengaja menampung para pekerja untuk mondok di tempatnya. Tujuannya, agar mereka yang sibuk bekerja juga ingat akan agama.
SANTRI: Gaya Gus Roni ketika santai. (Foto: Gus Roni for Jawa Pos Radar Bromo)
Serta memberi kesempatan bagi para pekerja. Agar mereka bisa mondok dan mendalami ilmu agama. Di tengah banyak kendala bagi mereka untuk bisa mondok.
Entah karena faktor ekonomi, faktor usia, ataupun faktor lainnya. Yang selama ini membuat mereka belum kesampaian untuk mondok.
SEJAK diamanahi mengurus Pesantren Darussalam Al Ghozali, Gus Roni Ghozali, 39, banyak melakukan perubahan. Terutama pengembangan pendidikan pesantren. Bahkan, pesantrennya tak hanya menampung kalangan pelajar. Tetapi, juga pekerja yang bertekad mondok.
Aktivitas mondok bagi pekerja, biasanya dilakukan pada malam hari. Setelah selesai melaksanakan tugasnya di kantor, mereka mengikuti pengajian hingga dini hari. Bahkan, bisa sampai pagi untuk kemudian bekerja kembali.
Mereka itulah yang disebut sebagai santri karyawan. Gus Roni -sapaan Gus Roni Ghozali-, sengaja menampung para pekerja untuk mondok di tempatnya. Tujuannya, agar mereka yang sibuk bekerja juga ingat akan agama.
SANTRI: Gaya Gus Roni ketika santai. (Foto: Gus Roni for Jawa Pos Radar Bromo)
Serta memberi kesempatan bagi para pekerja. Agar mereka bisa mondok dan mendalami ilmu agama. Di tengah banyak kendala bagi mereka untuk bisa mondok.
Entah karena faktor ekonomi, faktor usia, ataupun faktor lainnya. Yang selama ini membuat mereka belum kesampaian untuk mondok.