25.4 C
Probolinggo
Monday, June 5, 2023

Kades Penambangan Pajarakan dan Hobi Motor Gede

Bagi Kades Penambangan, Kecamatan Pajarakan, Hasanuddin, menyalurkan hobi tidak perlu tanggung-tanggung. Disukai, dijiwai, juga dikoleksi. Dia amat dekat dengan motor gede.

Menunggangi moge (motor gede) bisa menjadi hobi yang asyik. Bisa pula menjadi bagian dari gaya hidup orang-orang yang lebih secara finansial. Mapan. Salah satunya, Hasanuddin. Lelaki asal Dusun Landangan, Desa Penambangan, Kecamatan Pajarakan, itu suka sekali berkendara moge. Di garasinya, berjejer sejumlah moge dengan beragam merek.

Kapasitas mesin besar dan deru suara yang khas merupakan ciri-ciri umum kudabesi cepat tersebut. Harganya, konon, selangit bagi orang kebanyakan. Namun, bagi sebagian orang, banderol ratusan juta untuk moge bukan penghalang untuk menikmati hobi.

Baca Juga:  Merawat Mobil Perang yang Masih Garang

”Tetap beli,” ujar Hasanuddin.

SOSOK PEMIMPIN: Kades Hasanuddin sedang bersama koleganya. (Zainal Arifin/Radar Bromo)

Dia mengaku, pada awalnya, suka moge karena sering melihat ayahnya, H Bustami, yang juga hobi motor. Tidak hanya moge. Ayahnya boleh dikata suka segala jenis motor. Termasuk, motor klasik. Bustami gemar mengoleksi motor. Dari yang lawas sampai yang keluaran baru.

Motor-motor itu diparkir di garasi. Saat itu, koleksi orang tuanya sudah beragam. Ada motor BMW, Kawasaki Eliminator 400, dan sebagainya. Orang tuanya suka beli. Anaknya yang mengendarai.

Bagi Kades Penambangan, Kecamatan Pajarakan, Hasanuddin, menyalurkan hobi tidak perlu tanggung-tanggung. Disukai, dijiwai, juga dikoleksi. Dia amat dekat dengan motor gede.

Menunggangi moge (motor gede) bisa menjadi hobi yang asyik. Bisa pula menjadi bagian dari gaya hidup orang-orang yang lebih secara finansial. Mapan. Salah satunya, Hasanuddin. Lelaki asal Dusun Landangan, Desa Penambangan, Kecamatan Pajarakan, itu suka sekali berkendara moge. Di garasinya, berjejer sejumlah moge dengan beragam merek.

Kapasitas mesin besar dan deru suara yang khas merupakan ciri-ciri umum kudabesi cepat tersebut. Harganya, konon, selangit bagi orang kebanyakan. Namun, bagi sebagian orang, banderol ratusan juta untuk moge bukan penghalang untuk menikmati hobi.

Baca Juga:  Penikmat Musik Ska di Pasuruan: Genre Pemersatu 

”Tetap beli,” ujar Hasanuddin.

SOSOK PEMIMPIN: Kades Hasanuddin sedang bersama koleganya. (Zainal Arifin/Radar Bromo)

Dia mengaku, pada awalnya, suka moge karena sering melihat ayahnya, H Bustami, yang juga hobi motor. Tidak hanya moge. Ayahnya boleh dikata suka segala jenis motor. Termasuk, motor klasik. Bustami gemar mengoleksi motor. Dari yang lawas sampai yang keluaran baru.

Motor-motor itu diparkir di garasi. Saat itu, koleksi orang tuanya sudah beragam. Ada motor BMW, Kawasaki Eliminator 400, dan sebagainya. Orang tuanya suka beli. Anaknya yang mengendarai.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/