24.6 C
Probolinggo
Sunday, March 26, 2023

Stoomtram Maatschappij (PbSM), Probolinggo–Kraksaan Ditempuh 1 Jam Saja

PROBOLINGGO Stoomtram Maatschappij (PbSM), stasiun trem di Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, tidak hanya digunakan untuk transportasi barang pada masa Kolonial Belanda. Namun, juga untuk perjalanan Probolinggo–Kraksaan yang hanya butuh waktu 1 jam 10 menit saat itu.

Belasan pertokoan berdiri di Jalan Raya Gusdur, Sidomukti, Kraksaan, Kabupaten Probolinggo. Memang saat ini berupa pertokoan. Namun, dulu tempat itu merupakan tempat pengiriman barang dan warga yang hendak melakukan perjalanan.

Ya, di pertokoan itu dulu berdiri Stasiun Trem. Stasiun itu dipakai untuk mengirim hasil rempah, maupun tanaman warga setempat. Selain itu, dijadikan tempat pemberhentian untuk warga dari Kota Probolinggo atau yang hendak ke Kota Probolinggo.

Dari catatan PT Kereta Api Indonesia (KAI), Stasiun Kraksaan diresmikan bersamaan dengan pembukaan jalur trem Gending-Jabung sepanjang 19 km pada 1 Mei 1897. Modal awal yang dikeluarkan oleh PbSM sebesar 900.000 gulden. Kalau dikurskan ke rupiah saat ini sekitar Rp 7 miliar.

Baca Juga:  Kari Tipa Suramu, CJH yang Gagal Berangkat Haji Meski Sudah Menunggu 9 Tahun

Saham tersebut terbagi menjadi 900 saham dengan masing-masing 1.000 gulden. Perusahaan yang membangun adalah perusahaan trem swasta, Probolinggo Stoomtram Maatschappij (PbSM).

“Pendiri trem saat itu berharap keberadaan trem dapat memenuhi kebutuhan transportasi yang murah, cepat, dan aman antarkota. Rutenya dari Paiton hingga pelabuhan Probolinggo,” Kata Humas KAI Daop 9 Jember Tohari.

Kala itu, pembangunan trem dilakukan bertahap. Stasiun trem itu juga diharapkan dapat mengangkut hasil pabrik di wilayah Kabupaten Probolinggo. Utamanya hasil pabrik gula (PG). Mengingat di wilayah Probolinggo ada beberapa pabrik gula. Di antaranya PG Wonolangan, PG Gending, PG Pajarakan, PG Kandangjati, PG Jabung, PG Bago, dan PG Paiton.

PROBOLINGGO Stoomtram Maatschappij (PbSM), stasiun trem di Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, tidak hanya digunakan untuk transportasi barang pada masa Kolonial Belanda. Namun, juga untuk perjalanan Probolinggo–Kraksaan yang hanya butuh waktu 1 jam 10 menit saat itu.

Belasan pertokoan berdiri di Jalan Raya Gusdur, Sidomukti, Kraksaan, Kabupaten Probolinggo. Memang saat ini berupa pertokoan. Namun, dulu tempat itu merupakan tempat pengiriman barang dan warga yang hendak melakukan perjalanan.

Ya, di pertokoan itu dulu berdiri Stasiun Trem. Stasiun itu dipakai untuk mengirim hasil rempah, maupun tanaman warga setempat. Selain itu, dijadikan tempat pemberhentian untuk warga dari Kota Probolinggo atau yang hendak ke Kota Probolinggo.

Dari catatan PT Kereta Api Indonesia (KAI), Stasiun Kraksaan diresmikan bersamaan dengan pembukaan jalur trem Gending-Jabung sepanjang 19 km pada 1 Mei 1897. Modal awal yang dikeluarkan oleh PbSM sebesar 900.000 gulden. Kalau dikurskan ke rupiah saat ini sekitar Rp 7 miliar.

Baca Juga:  Harga Cabai Masih Tinggi di Probolinggo, Tomat Juga Ikut Naik

Saham tersebut terbagi menjadi 900 saham dengan masing-masing 1.000 gulden. Perusahaan yang membangun adalah perusahaan trem swasta, Probolinggo Stoomtram Maatschappij (PbSM).

“Pendiri trem saat itu berharap keberadaan trem dapat memenuhi kebutuhan transportasi yang murah, cepat, dan aman antarkota. Rutenya dari Paiton hingga pelabuhan Probolinggo,” Kata Humas KAI Daop 9 Jember Tohari.

Kala itu, pembangunan trem dilakukan bertahap. Stasiun trem itu juga diharapkan dapat mengangkut hasil pabrik di wilayah Kabupaten Probolinggo. Utamanya hasil pabrik gula (PG). Mengingat di wilayah Probolinggo ada beberapa pabrik gula. Di antaranya PG Wonolangan, PG Gending, PG Pajarakan, PG Kandangjati, PG Jabung, PG Bago, dan PG Paiton.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru