27 C
Probolinggo
Wednesday, March 29, 2023

Isjudin, Teknisi yang Juga Instruktur Servis HP bagi Disabilitas

Kemahiran menyervis smartphone tidak digunakan Muhammad Isjudin untuk dirinya sendiri. Ia menularkan kemampuannya itu pada kalangan disabilitas. Kesulitan kerap dialaminya saat mengajar. Namun, rasa puas tak terhingga dirasakannya saat mereka yang diajar mampu menerapkan ilmu dengan baik.

IWAN ANDRIK, Bangil, Radar Bromo

Pria yang akrab disapa Judin tersebut, tampak begitu serius. Matanya begitu awas. Melihat pergerakan tangan muridnya menyervis smartphone di sampingnya.

Sesekali ia memandu. Mengarahkan tangan muridnya itu saat mengotak-atik smartphone di depannya. Aktivitas itulah yang biasa dilakukannya ketika pulang bekerja.

Instruktur servis smartphone di UPT Rehabilitasi Sosial Bina Daksa Pasuruan, ini tak jarang “membawa” anak didiknya belajar di rumahnya. Tentunya, ketika tugas di kantornya sudah selesai.

Baca Juga:  Cerita Pemuda Rejoso yang Puluhan Kali Digigit Ular Berbisa

Hal ini dilakukannya agar anak didiknya benar-benar menguasai teknis servis smartphone yang digeluti mereka. “Biasanya siang hari setelah pulang kantor, saya membuka pembelajaran di rumah. Harapan kami agar anak-anak bisa cepat menguasai materi,” ungkap Judin saat ditemui di rumahnya.

Kelahiran 24 Agustus 1984 ini mengungkapkan, menjadi instruktur bagi kalangan disabilitas sudah dilakoninya sejak 2019. Ketika itu, ia diminta UPT Rehabilitasi Sosial Bina Daksa Pasuruan di Dermo, Kecamatan Bangil, untuk mengajar di sana.

Mulanya ia menolak. Karena ia kerap “gugup” jika harus mengajar di depan orang banyak. “Namun, karena Abah saya nyuruh, akhirnya saya menyanggupi. Sampai sekarang, saya menjadi instruktur di UPT Rehabilitasi Sosial Bina Daksa Pasuruan tersebut,” beber dia.

Baca Juga:  Griyo Melati, Wadah Kreativitas bagi Disabilitas Kota Pasuruan

Kemahiran menyervis smartphone tidak digunakan Muhammad Isjudin untuk dirinya sendiri. Ia menularkan kemampuannya itu pada kalangan disabilitas. Kesulitan kerap dialaminya saat mengajar. Namun, rasa puas tak terhingga dirasakannya saat mereka yang diajar mampu menerapkan ilmu dengan baik.

IWAN ANDRIK, Bangil, Radar Bromo

Pria yang akrab disapa Judin tersebut, tampak begitu serius. Matanya begitu awas. Melihat pergerakan tangan muridnya menyervis smartphone di sampingnya.

Sesekali ia memandu. Mengarahkan tangan muridnya itu saat mengotak-atik smartphone di depannya. Aktivitas itulah yang biasa dilakukannya ketika pulang bekerja.

Instruktur servis smartphone di UPT Rehabilitasi Sosial Bina Daksa Pasuruan, ini tak jarang “membawa” anak didiknya belajar di rumahnya. Tentunya, ketika tugas di kantornya sudah selesai.

Baca Juga:  Siapkan Alat Rebus Bagian Tertentu Hewan

Hal ini dilakukannya agar anak didiknya benar-benar menguasai teknis servis smartphone yang digeluti mereka. “Biasanya siang hari setelah pulang kantor, saya membuka pembelajaran di rumah. Harapan kami agar anak-anak bisa cepat menguasai materi,” ungkap Judin saat ditemui di rumahnya.

Kelahiran 24 Agustus 1984 ini mengungkapkan, menjadi instruktur bagi kalangan disabilitas sudah dilakoninya sejak 2019. Ketika itu, ia diminta UPT Rehabilitasi Sosial Bina Daksa Pasuruan di Dermo, Kecamatan Bangil, untuk mengajar di sana.

Mulanya ia menolak. Karena ia kerap “gugup” jika harus mengajar di depan orang banyak. “Namun, karena Abah saya nyuruh, akhirnya saya menyanggupi. Sampai sekarang, saya menjadi instruktur di UPT Rehabilitasi Sosial Bina Daksa Pasuruan tersebut,” beber dia.

Baca Juga:  Mengintip CFD Kota Probolinggo di Tengah Merebaknya Virus Korona

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru