Bekerja tidak melulu untuk mencari untung. Yang tidak kalah pentingnya, yaitu bekerja agar bisa meringankan beban sesama. Cara pandang inilah yang membuat Khoirul bersedia menerima pesanan modifikasi motor untuk difabel. Meski sebenarnya profesinya tukang las.
RIZKY PUTRA DINASTI, Kanigaran, Radar Bromo
SORE itu gerimis sedang turun. Suaranya sayup-sayup menerpa atap bengkel las milik Khoirul, 50. Namun, tak bisa mengalahkan suara gerinda yang nyaring dari bengkel las di Jalan Cokroaminoto Gang 11, Kelurahan/Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo itu.
Dengan berkaus oblong dan kaca mata yang dikaitkan sekenanya di kepala, Khoirul serius memotong sebuah pelat besi. Pelat itu akan digunakan untuk modifikasi motor khusus difabel.
Irul sapaannya sebenarnya seorang tukang las. Namun, dia memang suka modifikasi motor. Karena itu, dia juga menekuni dunia modofikasi motor.
Pelanggannya pun banyak, sebab karyanya terbilang memuaskan. Kebanyakan memang para pemuda atau remaja yang hobi motor modifikasi.
Misalnya, memodifikasi motor manual atau motor buatan China menjadi motor ala Harley Davidson. Dan yang sedang digandrungi saat ini, memodifikasi motor tua menjadi motor model CB.
Rupanya, kemampuan modifikasi motor bapak empat anak ini makin dikenal banyak kalangan. Hingga pada 2014, Irul menerima pesanan modifikasi motor yang tak biasa. Yaitu, mengubah motor roda dua menjadi roda tiga.
Tentu, modifikasi yang satu ini bukan untuk gaya-gayaan. Namun, untuk kebutuhan difabel yang ingin tetap bisa mengendarai motor.