Siapa bilang merajut hanya pekerjaan orang zaman lawas. Jika ditekuni, seni ini bisa menghasilkan pundi rupiah. Apalagi jika produknya bermutu. Hingga bisa tembus pasar mancanegara. Kamelia, 29, membuktikannya.
———————————————————————————————–
AGUS FAIZ MUSLEH, Pajarakan, Radar Bromo
——————————————————————————————————
SEHARI-hari Kamelia tak jauh berbeda dengan ibu rumah tangga pada umumnya. Wanita yang tinggal di RT 9 RW 3, Desa Krangbong, Pajarakan ini, juga membantu mencari nafkah dan tak meninggalkan kewajibannya mengurus keluarga. Semuanya berkat seni rajut yang ditekuninya.
Rajutan buatannya memang buatan tangan. Tapi siapa sangka, banyak yang antre untuk memperoleh produknya. Bahkan kerajinan buatannya sudah merambah pasar mancanegara.
Kesenian merajut, menjadi pilihan wanita yang biasa di sapa Kamelia ini. Sejak 2018, ia mulai meluangkan waktu untuk memproduksi produk rajutan dari benang.
“Awalnya ingin punya usaha sendiri. Sejak 2018, saya belajar mandiri merajut melaui YouTube. Bisa, akhirnya coba buat. Kemudian datang pesanan,” kata wanita dua anak ini.
Dulu usahanya tak semulus seperti saat ini. Saat mengawali, Kamelia bahkan tak memiliki ilmu tentang kesenian merajut. Dari belajar otodidak, dia akhirnya bisa kontinyu dan mulai mendapat order.