KANIGARAN, Radar Bromo – Pertumbuhan ekonomi Kota Probolinggo pada 2022 cukup baik. Lebih tinggi dibanding Provinsi Jawa Timur. Mencapai 6,12 persen. Sedangkan, Provinsi Jawa Timur mengalami pertumbuhan ekonomi 5,34 persen.
Hal itu disampaikan Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin dalam Rapat Koordinasi High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Ruang Puri Manggala Bhakti Pemkot Probolinggo Kamis (30/1). Menurutnya, perekonomian Kota Probolinggo 2022 diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku, sebesar 6,12 persen. Angka ini di atas Provinsi Jawa Timur yang mengalami pertumbuhan ekonomi 5,34 persen.
“Saya atas nama pemkot, menyambut baik dilaksanakannya HLM TPID ini. Kegiatan pengendalian inflasi ini mampu memperkuat koordinasi kebijakan menjaga stabilitas perekonomian dan mendorong momentum pemulihan ekonomi. Juga memitigasi dampak kenaikan permintaan pasar selama Ramadan dan Idul Fitri 1444 Hijriah,” ujarnya.
Menurutnya, selama Ramadan dan menjelang Idul Fitri, tren kebutuhan pangan rumah tangga meningkat signifikan. Terutama volatile food dengan kisaran harga terjangkau.
Ia mengimbau masyarakat untuk tetap menggunakan produk premium. Tidak beralih ke produk medium yang berpotensi kepada ketersediaan stok produk di pasaran menjadi langka. Terutama komoditas minyak goreng bersubsidi.
“Semoga kita bisa tetap menjaga atau cepat merespons kebutuhan bahan pokok apa saja yang menjadikan harga itu naik. Siapkan skemanya, transportasi ditanggung Pemkot, kalau bisa. TPID saya perintahkan mekanismenya bagaimana,” tegasnya.
Beberapa upaya konkret telah dilakukan Pemkot dalam penanganan inflasi daerah. Di antaranya, khusus menghadapi kenaikan harga beras, sudah dilaksanakan operasi beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Bekerja sama dengan Bulog di lima kecamatan dengan total 70 ton lebih bersama dinas terkait.