24.3 C
Probolinggo
Wednesday, March 29, 2023

Enam Bahan Pokok Naik Selama PPKM Darurat di Kab Probolinggo

KRAKSAAN, Radar Bromo – Sejak pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat, ada sejumlah bahan pokok di pasar tradisional di Kabupaten Probolinggo mengalami keniakan. Bahkan hingga PPKM Darurat diperpanjang, bahan pokok tersebut masih belum turun harganya.

Kenaikan harga tersebut dinilai bukan karena adanya PPKM Darurat. Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) menilai, kenaikan itu diduga disebabkan faktor cuaca buruk yang terjadi.

Kasi Distribusi Perdagangan Disperindag Kabupaten Probolinggo Riduwan mengatakan, sepanjang PPKM Darurat yang diberlakukan, sedikitnya sekitar enam bahan pokok yang mengalami kenaikan. Kenaikan tersebut dinilai masih wajar.

Riduwan mengatakan, sejumlah bahan pokok yang disebutkan mengalami kenaikan harga beberapa pekan terakhir. Misalnya harga minyak goreng, ia menyebutkan kenaikan terjadi lantaran harga kelapa sawit saat ini sedang mengalami kenaikan. Sehingga berdampak pada harga minyak goreng lokal.

Baca Juga:  Bawang Tembus Rp 50 Ribu Per Kilo akibat Bibit Langka-Stok Minim

Sementara itu, untuk harga telur ayam, daging ayam, dan daging sapi yang juga naik, disebabkan lantaran adanya Hari Raya Idul Adha. Sudah menjadi kebiasaan di pasar, jika ada hari besar, harga bahan pokok naik. (selengkapnya lihat grafis)

“Kebutuhan masyarakat dalam momen istimewa ini mendadak tinggi, dan mempengaruhi pada stok dan harga ketiga komoditi tersebut. Sehingga naik harganya,” ujarnya.

Sedangkan beberapa komoditi lainya, lanjut Ridwan, ada juga yang terpengaruhi dengan adanya cuaca buruk yang terjadi selama beberapa pekan belakangan. Hal itu seperti bawang merah dan cabai rawit.

“Jadi saat penanamannya terpengaruhi cuaca. Jika cuaca tidak baik, akan menurunkan kualitas dan stok cabai. Sehingga ketersediaan kedua bahan pokok itu di pasaran akan terbatas. Dampaknya pada harga semakin mahal,” ujarnya.

Baca Juga:  Daging Sapi di Kota Probolinggo Rp 120 Ribu, Daging Ayam Rp 38 Ribu

Ia melanjutkan ada beberapa faktor tersendiri yang menyebabkan naik dan turunnya komoditi bahan pokok di Pasaran. Namun begitu ia melanjutkan sudah ada beberapa komoditi yang kembali normal.

“Saat ini sudah ada yang berangsur normal. Untuk harga bahan baku ini memang mengalmi naik turun,” ujarnya. (mu/fun)

KRAKSAAN, Radar Bromo – Sejak pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat, ada sejumlah bahan pokok di pasar tradisional di Kabupaten Probolinggo mengalami keniakan. Bahkan hingga PPKM Darurat diperpanjang, bahan pokok tersebut masih belum turun harganya.

Kenaikan harga tersebut dinilai bukan karena adanya PPKM Darurat. Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) menilai, kenaikan itu diduga disebabkan faktor cuaca buruk yang terjadi.

Kasi Distribusi Perdagangan Disperindag Kabupaten Probolinggo Riduwan mengatakan, sepanjang PPKM Darurat yang diberlakukan, sedikitnya sekitar enam bahan pokok yang mengalami kenaikan. Kenaikan tersebut dinilai masih wajar.

Riduwan mengatakan, sejumlah bahan pokok yang disebutkan mengalami kenaikan harga beberapa pekan terakhir. Misalnya harga minyak goreng, ia menyebutkan kenaikan terjadi lantaran harga kelapa sawit saat ini sedang mengalami kenaikan. Sehingga berdampak pada harga minyak goreng lokal.

Baca Juga:  Dewan Pendidikan Kab Pasuruan Sambut Baik Tatap Muka Bisa Digelar

Sementara itu, untuk harga telur ayam, daging ayam, dan daging sapi yang juga naik, disebabkan lantaran adanya Hari Raya Idul Adha. Sudah menjadi kebiasaan di pasar, jika ada hari besar, harga bahan pokok naik. (selengkapnya lihat grafis)

“Kebutuhan masyarakat dalam momen istimewa ini mendadak tinggi, dan mempengaruhi pada stok dan harga ketiga komoditi tersebut. Sehingga naik harganya,” ujarnya.

Sedangkan beberapa komoditi lainya, lanjut Ridwan, ada juga yang terpengaruhi dengan adanya cuaca buruk yang terjadi selama beberapa pekan belakangan. Hal itu seperti bawang merah dan cabai rawit.

“Jadi saat penanamannya terpengaruhi cuaca. Jika cuaca tidak baik, akan menurunkan kualitas dan stok cabai. Sehingga ketersediaan kedua bahan pokok itu di pasaran akan terbatas. Dampaknya pada harga semakin mahal,” ujarnya.

Baca Juga:  World Economic Forum, Menko Airlangga Ajak Investor Berinvestasi di Indonesia

Ia melanjutkan ada beberapa faktor tersendiri yang menyebabkan naik dan turunnya komoditi bahan pokok di Pasaran. Namun begitu ia melanjutkan sudah ada beberapa komoditi yang kembali normal.

“Saat ini sudah ada yang berangsur normal. Untuk harga bahan baku ini memang mengalmi naik turun,” ujarnya. (mu/fun)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru