BANK Negara Indonesia (BNI) berupaya mempercepat penyaluran bantuan sosial (bansos) kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Hal ini sebagai upaya BNI mendukung program pemerintah terkait penyaluran bansos. Baik berupa Program Keluarga Harapan (PKH) maupun program sembako/BPNT di masa PPKM.
“Upaya percepatan penyaluran bansos yang kami lakukan merupakan tindak lanjut arahan Presiden Joko Widodo, sebelumnya dan hasil rapat koordinasi tingkat menteri yang dipimpin Menko Maritim dan investasi pada 22 Juli 2021,” ujar Direktur Utama BNI Royke Tumilaar seusai memimpin meeting virtual dengan seluruh Pemimpin Kantor Wilayah dan Cabang BNI, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, BNI dengan seluruh jajarannya, baik di tingkat wilayah maupun kantor cabang, siap bahu-membahu mempercepat pencairan bansos PKH, program sembako, maupun program pemerintah lainnya.
Dari Kementerian Sosial RI, saat ini BNI Kantor Wilayah 18 diberi tugas menyalurkan program sembako kepada 1,2 juta KPM. Dengan total anggaran Rp 747 miliar. Serta, bansos PKH kepada 796 ribu KPM dengan total anggaran Rp 507 miliar.
“Saat ini semua dana itu telah disalurkan kepada rekening dan wallet KPM sesuai peruntukannya,” tambah Pemimpin BNI Kantor Cabang Probolinggo Sri Wijayanti.
BNI berusaha mempercepat penyalurannya dengan berbagai cara. Namun, tetap berkoordinasi dengan pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, dinas sosial, satgas Covid-19, aparat keamanan, dan pendamping bansos.
Di antaranya, memberikan informasi kepada KPM untuk segera mencairkan bansos yang telah diterima. Berupa program sembako/BPNT dalam tiga tahap sekaligus. Yakni, tahap VII, VIII, dan IX. Juga, bansos PKH satu tahap.
Upaya lainnya adalah mengingatkan e-Warong atau Agen46 penyalur bansos untuk memastikan stok sembako telah tersedia dengan harga wajar. Memastikan kesiapan mesin EDC pada e-Warung atau Agen46. Memastikan ATM BNI di seluruh Indonesia bisa beroperasi 24 jam dengan stok uang yang selalu terjaga.
Serta, mengingatkan untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan (3M) saat KPM bertransaksi di e-Warung atau Agen46 maupun di ATM. “Kami telah menyiapkan 296 Agen46 penyalur bansos dan 63 mesin ATM. Semuanya bisa digunakan sebagai tempat transaksi bansos oleh KPM,” jelas Sri Wijayanti.
Ia juga mengimbau KPM segera mencairkan semua bantuan yang sudah masuk ke rekening atau wallet masing-masing. Yakni, program sembako yang sudah masuk dalam tiga tahap dan atau bansos PKH yang sudah masuk satu tahap.
“Pencairan bisa dilakukan. Baik di e-Warung/Agen46 maupun ATM BNI yang tersebar di seluruh wilayah kerja BNI Kantor Cabang Probolinggo,” ujarnya.
Diketahui, penyaluran bansos tahun 2021, BNI Kantor Cabang Probolinggo, telah menyalurkan PKH kepada 96,215 KPM dan program sembako kepada 134,931 KPM. Penyerapan bantuan sembako di Kabupaten dan Kota Probolinggo per 24 Juli 2021 cukup tinggi.
Pada tahap 7, bulan Juli 2021 di Kabupaten Probolinggo mencapai 83,10 persen dan di Kota Probolinggo mencapai 83,21 persen. Tahap 8, Agustus 2021 di Kabupaten Probolinggo 62,23 persen dan di Kota Probolinggo 61,83 persen. Sedangkan, pada tahap 9 bulan September 2021, di Kabupaten Probolinggo 48,25 persen dan di Kota Probolinggo 50,22 persen.
Sebagai Agent of Development, bersama dengan Bank Himbara, BNI sejak awal siap menyukseskan penyaluran bansos Kemensos di masa PPKM. Upaya percepatan penyaluran bansos serta program pemerintah lainnya yang dilakukan BNI ini merupakan bentuk sumbangsih dan kepedulian BNI, mengingat dalam masa PPKM seperti saat ini, masyarakat diminta tinggal di rumah. Karenanya, percepatan penyaluran bansos menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam strategi pemerintah menanggulangi pandemi Covid-19. (*)