PASURUAN, Radar Bromo – Sempat turun saat penyakit kuku dan mulut (PMK) menyerang, kini produksi susu sapi di Kabupaten Pasuruan mulai normal. KUD yang menerima susu juga mulai mendapat kiriman dalam jumlah normal.
Penurunan produksi susu memang cukup tajam pada tahun 2022 saat PMK menyerang sapi. Berdasarkan data yang dihimpun Jawa Pos Radar Bromo, pada 2021 produksi susu mencapai 137.590.515 kilogram. Jumlah itu terjun bebas hampir separo pada 2022 menjadi 96.385.790 kilogram. Artinya, ada penurunan sebesar 41.204.725 kilogram.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan Diana Lukita Rahayu menegaskan, memang produksi susu turun pada 2022 akibat merebak PMK. Penurunannya hampir separo dibanding tahun 2021.
“Benar memang turun drastis. Jadi PMK memang berdampak kepada perekonomian,” ungkapnya.
Menurutnya, hewan ternak yang terserang PMK nyaris tak bisa memproduksi susu. Bila biasanya bisa memproduksi 4 liter susu sehari, saat itu hanya menghasilkan satu liter.
“Hewan ternak tidak mau mengeluarkan susu. Jadi ini penyebabnya produksi menurun. Banyak koperasi susu yang produksi susunya menurun,” tandasnya.
Saat ini, produksi susu di Kabupaten Pasuruan mulai stabil. Seperti di KUD Sembada Kecamatan Puspo. Saat PMK setoran susu tiap hari hanya 24 ton. Tapi sekarang sudah kembali normal, per hari mencapai 26 ton.