BANGIL, Radar Bromo – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Pasuruan menjadi satu di antara sedikit instansi yang mampu mencapai target pendapatan asli daerah. Hingga Juli ini, target Rp 5 miliar sudah tercapai Rp 2,5 miliar lebih. Realisasinya sekitar 58 persen.
Dinas-dinas lain mengeluhkan anjloknya pendapatan akibat dampak pandemi Covid-19. Namun, Disperindag membuktikan diri masih bisa mengejar beban targetnya. Salah satunya, pendapatan asli daerah (PAD) dari pasar-pasar daerah dan uji tera.
Selama pandemi, aktivitas pasar dibatasi. Akses masuk pasar pun ditutup sebagian. Jumlah pedagang dikurangi. Jelas tingkat kunjungan pembeli turun. Namun, Disperindag masih optimistis target PAD pasar bisa tercapai.
Kepala Disperindag Diano VF. Santoso mengakui, pandemi berdampak terhadap pencapaian PAD dari retribusi pasar ataupun tera. Karena itu, upaya mengejar target PAD pun tidak mudah. Tapi, meski berat, target PAD masih bisa dikejarnya.
”Sejauh ini, target PAD dari retribusi pasar dan uji tera masih bisa kami kejar,” ungkapnya.
Disperindag menarget PAD Rp 5 miliar dari seluruh pasar. Ada 14 pasar daerah di Kabupaten Pasuruan. Pasar Bangil, Pandaan, Sukorejo, Gempol, Prigen, Wonorejo, Gondangwetan, Ngempit, Warungdowo, Pasrepan, Winongan, Grati, Purwosari, serta Nguling.
Selain itu, pendapatan diperoleh dari uji tera. Hingga saat ini, realisasinya sudah mencapai lebih dari Rp 2,5 miliar. Realisasi sudah mencapai 58 persen. ”Tapi, kami juga tidak tahu ke depannya seperti apa. Yang jelas kami akan berusaha mengejar target tersebut,” tambah Diano. (one/far)