29.5 C
Probolinggo
Saturday, March 25, 2023

Beras Bulog Kurang Diminati karena Kadar Air Lebih Rendah

DRINGU, Radar Bromo- Naiknya harga beras di pasaran turut menjadi atensi Bulog Sub Divre Probolinggo dengan mengeluarkan stok gudang. Sayangnya beras tersebut kurang diminati masyarakat lantaran tidak senyaman beras pasaran yang biasa dibeli.

Salah satu pemilik kios beras di Pasar Dringu Siti Hasanah mengatakan bahwa di tengah kenaikan harga beras premium dan medium, dia tidak pernah menyetok beras dari Bulog. Walaupun stok tersedia banyak dan harganya lebih murah. Hal ini dilakukan bukan tanpa alasan. Sebab beras Bulog kurang diminati pelanggannya.

“Saya tidak pernah menyetok beras dari Bulog, sebab memang tidak sama dengan kualitas beras di pasaran. Berasnya kuning dan kaku. Mungkin hanya cocok untuk nasi goreng,” katanya saat ditanya.

Baca Juga:  Kenaikan Harga Migor-Telur Picu Inflasi di Kota Probolinggo

Sementara itu salah satu pengunjung pasar Sunarwati mengatakan, dirinya pernah mengkonsumsi beras Bulog. Namun saat memasak memang memerlukan cara khusus, seperti menambah takaran air pada beras yang dimasak. Sebab berasnya lebih kering dibandingkan dengan beras pasar pada umumnya.

“Saya ini tidak terlalu mengerti kualitas beras. Mana yang premium dan medium. Tapi kalau sudah beli Beras Bulog harus ditambah airnya. Mungkin karena harganya lebih murah. Karena itulah saya jarang beli beras itu (beras Bulog, Red). Kecuali jika sudah tidak ada lagi,” ucapnya.

Menanggapi keluhan masyarakat Wakil Pimpinan Bulog Sub Divre Probolinggo Nurhudha Zus Julianto mengatakan jika kadar air beras bulog memang lebih rendah. Hanya 14 persen lebih rendah dibandingkan dengan beras yang langsung dikonsumsi masyarakat.

Baca Juga:  Catat Ratusan Pengiriman Bahan Pokok saat Pandemi, Paling Banyak Ini

Bulog hanya menyerap beras medium, untuk cadangan beras pemerintah. Persentase kadar air yang rendah dikarenakan beras yang tersedia digunakan sebagai cadangan beras masyarakat. Untuk penyimpanan dan daya tahan yang lama beras harus lebih kering.

DRINGU, Radar Bromo- Naiknya harga beras di pasaran turut menjadi atensi Bulog Sub Divre Probolinggo dengan mengeluarkan stok gudang. Sayangnya beras tersebut kurang diminati masyarakat lantaran tidak senyaman beras pasaran yang biasa dibeli.

Salah satu pemilik kios beras di Pasar Dringu Siti Hasanah mengatakan bahwa di tengah kenaikan harga beras premium dan medium, dia tidak pernah menyetok beras dari Bulog. Walaupun stok tersedia banyak dan harganya lebih murah. Hal ini dilakukan bukan tanpa alasan. Sebab beras Bulog kurang diminati pelanggannya.

“Saya tidak pernah menyetok beras dari Bulog, sebab memang tidak sama dengan kualitas beras di pasaran. Berasnya kuning dan kaku. Mungkin hanya cocok untuk nasi goreng,” katanya saat ditanya.

Baca Juga:  Kenaikan Harga Migor-Telur Picu Inflasi di Kota Probolinggo

Sementara itu salah satu pengunjung pasar Sunarwati mengatakan, dirinya pernah mengkonsumsi beras Bulog. Namun saat memasak memang memerlukan cara khusus, seperti menambah takaran air pada beras yang dimasak. Sebab berasnya lebih kering dibandingkan dengan beras pasar pada umumnya.

“Saya ini tidak terlalu mengerti kualitas beras. Mana yang premium dan medium. Tapi kalau sudah beli Beras Bulog harus ditambah airnya. Mungkin karena harganya lebih murah. Karena itulah saya jarang beli beras itu (beras Bulog, Red). Kecuali jika sudah tidak ada lagi,” ucapnya.

Menanggapi keluhan masyarakat Wakil Pimpinan Bulog Sub Divre Probolinggo Nurhudha Zus Julianto mengatakan jika kadar air beras bulog memang lebih rendah. Hanya 14 persen lebih rendah dibandingkan dengan beras yang langsung dikonsumsi masyarakat.

Baca Juga:  Catat Ratusan Pengiriman Bahan Pokok saat Pandemi, Paling Banyak Ini

Bulog hanya menyerap beras medium, untuk cadangan beras pemerintah. Persentase kadar air yang rendah dikarenakan beras yang tersedia digunakan sebagai cadangan beras masyarakat. Untuk penyimpanan dan daya tahan yang lama beras harus lebih kering.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru