MAYANGAN, Radar Bromo – Harga beras di tengah masyarakat yang masih tinggi menjadi perhatian serius pemerintah. Bahkan masyarakat benar-benar memanfaatkan operasi pasar yang belakangan gencar dilakukan. Seperti Sabtu (25/2) misalnya. Sepuluh ton beras ludes hanya dalam tempo sekejap saat operasi pasar digelar di Pasar Wonoasih dan Randu Pangger.
Dalam hitungan tidak lebih dari 2 jam, beras yang dijual operasi pasar pun ludes terjual pada masyarakat umum. Masyarakat yang datang dan memiliki syarat untuk membeli, tak menyia-nyiakan kesempatan.
Operasi kemarin digelar Dinas Koperasi Usaha Kecil, Menengah dan Perdagangan (DKUP) Kota Problinggo bekerja sama dengan Disperindag Provinsi Jawa Timur. Sebanyak 10 ton beras kualitas premium disediakan. Beras murah itu dibanderol dengan harga Rp 94.000 persak (kemasan 10 kilo, red).
Masyarakat umum diperbolehkan membeli maksimal 2 sak atau 20 kg dengan menunjukkan KTP Kota Probolinggo. Salah satu pembeli adalah Kholifah. Warga Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan mengatakan, harga beras yang dijual di operasi pasar ini lebih murah dari pada yang biasa dia beli. Karena itu, dirinya pun bergegas ambil KTP dan rela antre membeli beras murah tersebut.
“Biasanya saya beli 1 sak (25 kg) harga Rp 280.000. Kalau yang ini lebih murah, Alhamdulillah,” kata warga yang membeli beras murah di Pasar Randupangger.
Mistiah pembeli beras murah lainnya mengaku, operasi pasar beras murah sangat perlu diadakan untuk masyarakat umum. Karena operasi pasar ini dirasa sangat membantu dirinya di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu.
“Berasnya bagus, Alhamdulillah harganya terjangkau. Karena ekonomi sekarang aduh payah wes. Jualan ya kadang ramai, kadang sepi gini,” akuinya.