Saat ini, konservasi energi sangat penting dilakukan untuk mengurangi emisi karbon dan mencegah perubahan iklim. Salah satu upaya mitigasi perubahan iklim adalah menghadirkan energi terbarukan yang dikombinasikan dengan efisiensi energi.
Oleh karena itu, untuk menggerakkan dan memberdayakan masyarakat dalam konservasi energi, PT Paiton Energy (Paiton Energy) dan PT Paiton Operation & Maintenance Indonesia (POMI) menghadirkan program Rumah Belajar Energi. Program ini bertujuan memperkuat kajian dan pemanfaatan potensi energi terbarukan di area sekitar.
Seperti Biogas, Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB), Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). Di beberapa fasilitas yang dibangun, juga dikombinasikan dengan sarana pembelajaran terkait energi terbarukan.
PT Paiton Energy-PT POMI telah menghadirkan tiga fasilitas PLTMH sebagai bagian dari Rumah Belajar Energi. Di Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo PLTMH dibangun di wisata Air Terjun Kali Pedati, Desa Kalianan (7 KW) dan wisata Air Terjun Jaran Goyang, Desa Guyangan (10 KW). Serta, wisata Air Terjun Tribang Desa Ngepung (10 KW) yang dibangun pada akhir Oktober lalu sebagai program Belajar Energi III.
Ketiga PLTMH tersebut dibangun di desa yang lokasi geografisnya memang sulit dijangkau aliran listrik dari PLN. Contohnya, PLTMH air terjun Ngepung yang terletak di bawah kaki gunung Bromo. Pemanfaatan PLTMH dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) agar kelangsungan bisa terjaga dan peran serta masyarakat tetap terwujud.
Bagi daerah terpencil, kehadiran energi terbarukan seperti PLTMH sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan sekitarnya.
Chief Financial Officer Paiton Energy, Bayu Widyanto mengatakan, pembangunan PLTMH ini merupakan langkah nyata perusahaan untuk menggerakkan roda perekonomian masyarakat di desa terpencil, sekaligus sebagai upaya mitigasi perubahan iklim.
“Saat siang hari dimana masyarakat tidak banyak menggunakan energy listrik, maka sisa energi yang ada digunakan bersama untuk peningkatan ekonomi kreatif, yang meningkatkan pendapatan mereka,” katanya.
“Harapannya, program ini tetap berlanjut dan dilakukan secara mandiri oleh masyarakat dengan terus menyebarkan ilmu terkait pemanfaatan sumber daya air menjadi energi listrik,” imbuhnya.
CFS Manager PT Paiton Energy-PT POMI Bambang Jiwantoro mengatakan, selain menyediakan sumber enrgi terbarukan, program Rumah Belajar Energi juga berfungsi sebagai pusat pendidikan energi terbarukan. “Hal ini karena sebagian besar peralatan utama fasilitas PLTMH dibuat sendiri di lembaga pendidikan dan Pelatihan Paiton Selaras yang merupakan bagian dari POMI – Paiton Energy,” katanya.
Dalam melaksanakan program PLTMH ini, PT Paiton Energy-PT POMI melakukan evaluasi rutin bersama masyarakat dan pemerintah desa setempat. Evaluasi yang dilakukan setiap bulan ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan manfaat yang diperoleh, menentukan antisipasi jika diperlukan dan menciptakan inovasi baru.
PT Paiton Energy-PT POMI telah melaksanakan program CSR sejak tahun 2000 yang dirancang setiap tahun, dan dipantau oleh Komite Pengembangan Masyarakat. Program dikategorikan dalam tiga fokus yaitu mendukung keberlanjutan perusahaan (pembangkit), keberlanjutan sosial ekonomi, serta keberlanjutan energi dan lingkungan. (uno/*)