28.3 C
Probolinggo
Friday, March 24, 2023

Investasi di Kab Pasuruan Raih Peringkat Tinggi di Jawa Timur

PASURUAN, Radar Bromo –  Kabupaten Pasuruan mencatatkan nilai penanaman modal (investasi) tertinggi ketiga dan keempat di Jawa Timur pada triwulan ketiga 2022 ini. PMDN menduduki posisi keempat, sedangkan PMA posisi ketiga.

Berdasar data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia, nilai penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan penanaman modal asing (PMA) sama-sama berada di urutan lima besar.

Urutan pertama PMDN dicatat Kota Surabaya dengan nilai Rp 17,5 triliun. Urutan kedua Kabupaten Sidoarjo senilai Rp 7,6 triliun. Urutan ketiga Kabupaten Gresik, total Rp 5,6 triliun. Barulah posisi keempat Kabupaten Pasuruan senilai Rp 3,1 triliun.

Untuk PMA, urutan pertama ditempati Kabupaten Gresik dengan nilai investasi Rp 15,2 triliun. Kedua, Kabupaten Sidoarjo senilai Rp 4,7 triliun. Kemudian, ketiga adalah Kabupaten Pasuruan dengan Rp 2,8 triliun. Keempat Kabupaten Malang mencapai Rp 2,4 triliun.

Baca Juga:  Keluhkan Pelayanan Perizinan di Kab Pasuruan yang Dinilai Berbelit-belit

Silvia, Subkoordinator Penanaman Modal Subtansi Pengembangan dan Penaman Modal pada Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Pasuruan mengatakan, target investasi tahun ini sudah terealisasi 83,08 persen. Ada tiga kategori investasi atau penanaman modal. Pertama PMA, PMDN, dan penanaman modal usaha mikro dan kecil (UMK). Untuk UMK, ada penanaman modal yang nilainya di bawah Rp 1 miliar.

Silvia menjelaskan, untuk PMA realisasinya mencapai Rp 2,751 triliun, PMDN mencapai Rp 3,099 triliun, dan UMK sekitar Rp 2,665 triliun.

”Penghitungan nilai investasi ini berdasar modal tetap. Kemudian, ada penambahan berupa bangunan, mesin, dan lainnya,” ungkapnya.

PASURUAN, Radar Bromo –  Kabupaten Pasuruan mencatatkan nilai penanaman modal (investasi) tertinggi ketiga dan keempat di Jawa Timur pada triwulan ketiga 2022 ini. PMDN menduduki posisi keempat, sedangkan PMA posisi ketiga.

Berdasar data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia, nilai penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan penanaman modal asing (PMA) sama-sama berada di urutan lima besar.

Urutan pertama PMDN dicatat Kota Surabaya dengan nilai Rp 17,5 triliun. Urutan kedua Kabupaten Sidoarjo senilai Rp 7,6 triliun. Urutan ketiga Kabupaten Gresik, total Rp 5,6 triliun. Barulah posisi keempat Kabupaten Pasuruan senilai Rp 3,1 triliun.

Untuk PMA, urutan pertama ditempati Kabupaten Gresik dengan nilai investasi Rp 15,2 triliun. Kedua, Kabupaten Sidoarjo senilai Rp 4,7 triliun. Kemudian, ketiga adalah Kabupaten Pasuruan dengan Rp 2,8 triliun. Keempat Kabupaten Malang mencapai Rp 2,4 triliun.

Baca Juga:  Pandemi Pengaruhi Investasi Masuk di Kab Pasuruan

Silvia, Subkoordinator Penanaman Modal Subtansi Pengembangan dan Penaman Modal pada Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Pasuruan mengatakan, target investasi tahun ini sudah terealisasi 83,08 persen. Ada tiga kategori investasi atau penanaman modal. Pertama PMA, PMDN, dan penanaman modal usaha mikro dan kecil (UMK). Untuk UMK, ada penanaman modal yang nilainya di bawah Rp 1 miliar.

Silvia menjelaskan, untuk PMA realisasinya mencapai Rp 2,751 triliun, PMDN mencapai Rp 3,099 triliun, dan UMK sekitar Rp 2,665 triliun.

”Penghitungan nilai investasi ini berdasar modal tetap. Kemudian, ada penambahan berupa bangunan, mesin, dan lainnya,” ungkapnya.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/