PASURUAN, Radar Bromo – Dibukanya layanan pesan antar secara online di sejumlah pasar di Kota Pasuruan, sebenarnya tidak lepas dari pandemi Covid-19. Pemkot Pasuruan menyediakan layanan ini seiring ketatnya pembatasan mobilitas masyarakat.
Pesan antar online menjadi salah satu upaya agar masyarakat bisa tetap memenuhi kebutuhan sehari-hari. Serta, pedagang pasar tetap tak kehilangan pembeli. Ternyata, kecenderungan masyarakat memanfaatkan layanan ini cukup tinggi.
Tidak hanya ketika pembatasan mobilitas diperketat. Ketika Kota Pasuruan sudah PPKM Level 1, permintaan berbelanja online di pasar tradisional tetap menggeliat. Padahal, semakin rendah level PPKM, pembatasan mobilitas semakin berkurang.
“Kami melihat masyarakat tetap banyak yang memanfaatkan layanan belanja di Madinah Mart ini,” ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pasuruan Yanuar Afriansyah, Rabu (22/9).
Berdasarkan catatannya yang terjadi justru berbanding terbalik dengan level PPKM yang terus menurun. Pembeli di Madinah Mart, kata Yanuar, justru sebaliknya. Semakin banyak pembeli yang berbelanja secara online.
“Memang tujuan awalnya untuk mengurangi transaksi tatap muka antara pedagang dan pembeli di masa pandemi. Tetapi, sampai sekarang terus meningkat permintaannya,” ujarnya.