25.3 C
Probolinggo
Thursday, June 8, 2023

Sektor Wisata di Kab Pasuruan Kewalahan Kejar Pendapatan Daerah

BANGIL, Radar Bromo – Sektor pariwisata terkena pukulan telak bertubi-tubi. Selama pandemi Covid-19 dua tahun terakhir, jumlah wisatawan anjlok. Destinasi pun tutup karena Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Akibatnya, pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor ini pun kedodoran.

Pada 2021 ini, target PAD dari sektor wisata dipatok hanya Rp 250 juta. Itu pun belum teraih separonya. Sampai November, capaian tak sampai 50 persen. Padahal, target Rp 250 juta itu sudah diturunkan dari sebelumnya Rp 750 juta. Faktanya, target tak juga tercapai.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Pasuruan Eka Wara Brehaspati menjelaskan, dinasnya berancang-ancang meraup pendapatan hingga Rp 750 juta pada 2021 ini. Namun, kondisi pandemi Covid-19 memaksa target PAD diturunkan jadi Rp 250 juta.

Baca Juga:  Prediksi Kunjungan Wisata Naik saat Libur Lebaran

Pundi-pundi pendapatan diharapkan mengalir dari Pemandian Alam Banyubiru, Ranu Grati, serta kawasan Gunung Bromo. Ketiganya ternyata tidak mampu menyumbang hasil signifikan. Meski sudah turun, sulit mencapai target. ”Belum 50 persen target PAD dari tiga wisata daerah,” bebernya.

Mengapa target tak tercapai? Menurut Eka, PAD dari sektor wisata sulit tercapai karena destinasi wisata di Kabupaten Pasuruan terpaksa tutup. Penyebabnya pandemi Covid-19. Sebab, hingga saat ini, Kabupaten Pasuruan masih masuk PPKM level 3.

Disparbud tidak bisa membuka wahana wisata karena rentan memicu kerumunan. Dikhawatirkan, bisa terjadi penyebaran Covid-19. ”Kami belum bisa membuka wisata karena tidak diperkenankan,” jelasnya.

Hingga saat ini, Kabupaten Pasuruan masih PPKM Level 3. Tempat-tempat wisata belum diperbolehkan buka seperti biasa. Karena itu, target PAD juga sulit dicapai dalam rentang tahun anggaran 2021 yang hanya tersisa 1,5 bulan. November sampai Desember 2021. (one/far)

Baca Juga:  Destinasi Wisata di Tosari Ramai Pengunjung

BANGIL, Radar Bromo – Sektor pariwisata terkena pukulan telak bertubi-tubi. Selama pandemi Covid-19 dua tahun terakhir, jumlah wisatawan anjlok. Destinasi pun tutup karena Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Akibatnya, pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor ini pun kedodoran.

Pada 2021 ini, target PAD dari sektor wisata dipatok hanya Rp 250 juta. Itu pun belum teraih separonya. Sampai November, capaian tak sampai 50 persen. Padahal, target Rp 250 juta itu sudah diturunkan dari sebelumnya Rp 750 juta. Faktanya, target tak juga tercapai.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Pasuruan Eka Wara Brehaspati menjelaskan, dinasnya berancang-ancang meraup pendapatan hingga Rp 750 juta pada 2021 ini. Namun, kondisi pandemi Covid-19 memaksa target PAD diturunkan jadi Rp 250 juta.

Baca Juga:  Bakal jadi Wisata Halal, Ini Sejarah Pemandian Alam Banyubiru

Pundi-pundi pendapatan diharapkan mengalir dari Pemandian Alam Banyubiru, Ranu Grati, serta kawasan Gunung Bromo. Ketiganya ternyata tidak mampu menyumbang hasil signifikan. Meski sudah turun, sulit mencapai target. ”Belum 50 persen target PAD dari tiga wisata daerah,” bebernya.

Mengapa target tak tercapai? Menurut Eka, PAD dari sektor wisata sulit tercapai karena destinasi wisata di Kabupaten Pasuruan terpaksa tutup. Penyebabnya pandemi Covid-19. Sebab, hingga saat ini, Kabupaten Pasuruan masih masuk PPKM level 3.

Disparbud tidak bisa membuka wahana wisata karena rentan memicu kerumunan. Dikhawatirkan, bisa terjadi penyebaran Covid-19. ”Kami belum bisa membuka wisata karena tidak diperkenankan,” jelasnya.

Hingga saat ini, Kabupaten Pasuruan masih PPKM Level 3. Tempat-tempat wisata belum diperbolehkan buka seperti biasa. Karena itu, target PAD juga sulit dicapai dalam rentang tahun anggaran 2021 yang hanya tersisa 1,5 bulan. November sampai Desember 2021. (one/far)

Baca Juga:  Gangga hingga Rendy Pandugo Riuhkan BNI Java Jazz On The Move

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru