MAYANGAN, Radar Bromo-Capaian pembangunan air minun dan sanitasi di Kota Probolinggo mencapai 99,95 persen. Bahkan untuk akses air minum di Kota Probolinggo sudah mencapai 100 persen.
Hal itu terungkap saat audiensi Wali Kota Probolinggo dengan Direktur Perumahan dan Permukiman Bappenas, Selasa (17/11) pagi di rung sabha pemkot setempat.
Acara yang berlanjut pada peninjauan lokasi itu dihadiri oleh, Tri Dewi Virgiyanti – Direktur Perumahan dan Permukiman Bappenas; Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Kesehatan, Perwakilan UNICEF; Perwakilan IUWASH, dan Pokja PKP Jawa Timur.

Sementara dari Pemerintah Kota Probolinggo sendiri yang hadir yakni Sekretaris Daerah, Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan, Kepala Bappeda Litbang, Kepala Dinas PUPR PKP, Kepala DLH, Kepala Dinas Kesehatan PPKB dan Direktur Perumda Air Minum Bayuangga.

“Tujuan audiensi ini untuk memantau perkembangan pelaksanaan pembangunan air minum dan sanitasi. Serta melakukan diskusi terkait isu, tantangan, permasalahan dan solusi dalam pelaksanaan pembangunan air minum dan sanitasi,” kata Kabid Infrastruktur dan Kewilayahan (Infraswil) pada Bappeda Litbang Kota Probolinggo, Ari Puspita.
Menurut Ari, dari capaian pembangunan air minum dan sanitasi itu, terdiri atas jaringan perpipaan 59,60 persen. Serta non-perpipaan 40,40 persen.

Sementara untuk program kegiatan Kota Probolinggo sektor air minum dan sanitasi, ada beberapa poin. Diantaranya Penambahan Jaringan Perpipaan Sambungan Rumah Perumda Air Minum Bayuangga; Penyertaan Modal untuk Perumda Air Minum Bayuangga.

Selanjutnya, pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan jamban melalui Si INOL AJA (Sistem Inovasi Layanan Arisan/ Angsuran Jamban) dan Tabung Beras (Tabungan Bersama Rumah Sehat). “Serta, penguatan KSM Kelompok Pemelihara dan Pemanfaat IPAL, dan Pembangunan IPAL,” imbuh Ari.

Selain audiensi, juga dilakukan kunjung lapang. Tujuannya, untuk melihat pembangunan di sektor air minum dan sanitasi. Yakni ke Kampung Gayam Kelurahan Pilang, IPLT dan TPA. Serta sumber mata air Ronggojalu.
Dari hasil diskusi dengan Direktur Perumahan dan Permukiman Bappenas itu, ada beberapa poin penting yang jadi catatan. Diantaranya, peningkatan kinerja Perumda Air Minum untuk memperluas cakupan pelayanan dan meningkatan kapasitas keuangan perusahaan.
Selanjutnya, menjaga kontinuitas ketersediaan air baku di sumber mata air. Ada juga, meningkatkan akses sanitasi dengan menyesuaikan target sasaran program.
Lalu, mempertahankan dan menjamin keberlanjutan program sanitasi yang telah dijalankan terutama yang dikelola oleh masyarakat. Serta, meningkatkan pemasaran layanan IPLT dan pembangunan tangki septik menuju sanitasi aman.
“Jadi, cakupan dan keterjangkauan jaringan perpipaan air minum di Perumahan Permukiman. Serta kondisi air tanah di Kota Probolinggo yang baik membuat sebagian masyarakat enggan menggunakan air Perumda Air Minum,” beber Ari.
“Serta penuntasan pemenuhan 100 persen sarana sanitasi layak dan aman diperlukan kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat masih menjadi isu yang menarik,” bebernya. (rpd/*/mie)