PURWOREJO, Radar Bromo – Pemerintah terus mencairkan bantuan sosial berupa sembako bagi keluarga kurang mampu. Bansos itu dicairkan setiap bulan di pekan pertama. Jumlah penerima bansos di Kota Pasuruan dalam dua bulan terakhir lebih sedikit.
Pada April, penerima bansos berjumlah 10.826 orang. Saat itu, pencairannya dilakukan bersamaan untuk Maret hingga April. Jumlah penerima bansos itu berkurang saat bansos disalurkan pada Mei dan Juni.
”Bulan ini jumlah penerima bansos 10.550 orang,” kata Koordinator Daerah Bansos Sembako Kota Pasuruan Machmud Chaudi.
Dia menambahkan, berkurangnya jumlah penerima bansos itu merupakan kebijakan pemerintah pusat. Khususnya Kemensos RI yang menyalurkan bansos itu tiap bulan. Chaudi mengatakan, jumlah keluarga penerima manfaat (KPM) setiap bulan memang bisa berubah. Sebab, pemerintah juga tidak serta-merta menyalurkan bantuan setiap bulan.
”Setelah pencairan tiap bulan memang selalu ada verifikasi data lagi. Dari hasil verifikasi itu terlihat apakah KPM dapat diberi lagi bantuan atau dihapus dari daftar penerima,” kata Chaudi.
Meski begitu, belum semua KPM sudah mencairkan bantuan senilai Rp 200 ribu per bulan itu. Chaudi mengaku terus memantau transaksi bansos yang dilakukan di beberapa agen penyalur di setiap kecamatan. Dari jumlah KPM yang tercatat menerima bansos, masih ada 612 KPM yang belum mencairkan bantuannya.
”Jadi, serapan bansos pada Mei dan Juni saat ini mencapai 94 persen. Karena belum semua KPM sudah membelanjakan bantuannya dengan sembako,” terangnya.
Diketahui, jumlah KPM yang mencapai puluhan ribu itu tersebar di empat kecamatan. Di Bugul Kidul ada 1.366 KPM. Di Gadingrejo tercatat 2.541 KPM. Di Purworejo, sebanyak 2.645 KPM. Yang terbanyak ada di Panggungrejo, 3.998 KPM. (tom/far)