KANIGARAN, Radar Bromo – Mahalnya harga minyak goreng, menjadi perhatian Pemkot Probolinggo. Rabu (13/4), Pemkot menggelar operasi pasar dengan menggelontor 7.200 kilogram minyak goreng curah.
“Kami selaku pemerintah akan selalu berupaya dan hadir untuk masyarakat. Khususnya pedagang yang di pasar-pasar tradisional untuk mendistribusikan minyak goreng curah dengan harga murah. Agar usaha mereka tetap berjalan dan lancar,” ujar Sekretaris Daerah Pemkot Probolinggo Ninik Ira Wibawati.
Hal senada disampaikan Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan, dan Perindustrian (DKUPP) Kota Probolinggo Fitriawati. Menurutnya, operasi pasar fokus pada minyak goreng curah. Harganya mulai turun, tetapi masyarakat masih kesulitan untuk mendapatkannya. Karena itu, pemerintah menggelontorkan 7.200 kilogram minyak goreng curah.
“Minyak ini digelontorkan untuk 90 pedagang di enam pasar yang terpusat di dua titik dengan patokan harga Rp 15 ribu per liter,” ujarnya.
Dua titik itu adalah Pasar Baru dan Pasar Wonoasih. Untuk mendapatkan minyak goreng ini, pedagang harus menunjukkan kupon yang sebelumnya disebarkan DKUPP.
Tak hanya pedagang di Pasar Baru dan Pasar Wonoasih yang bisa mendapatkannya. Namun, penjualan hanya dilakukan di dua titik tersebut. Pedagang dari Pasar Baru, Pasar Kronong, dan Pasar Randu Pangger, bisa membeli di Pasar Baru.