PASURUAN, Radar Bromo – Cuaca ekstrem memang berdampak bencana hidrometeorologi. Angin kencang, banjir, tanah longsor, dan sebagainya. Namun, hasil panen padi petani di Kota Pasuruan ternyata stabil.
Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Pertanian Kota Pasuruan Zahra Hayati mengatakan, hasil panen Kota Pasuruan masih stabil dan normal. Anomali cuaca tidak berpengaruh terhadap hasil panen. Tanaman tidak banyak rusak karena diterjang angin atau hujan lebat.
Zahra memerinci, pada Januari, hasil panen mencapai 136 ton. Hasil panen padi pada Februari mencapai 133 ton. Hasil panen pada Maret ini masih terhitung 37 ton dari empat kecamatan.
Zahra menjelaskan, hasil panen di awal tahun ini sama dengan tahun sebelumnya. Meski sempat berkurang pada Februari, itu tidak berarti dampak faktor cuaca memburuk. ”Cuaca tidak berpengaruh pada panen. Dalam arti, hasil panen masih bagus,” katanya.
Menurut Zahra, Dinas Pertanian menggelar kegiatan rutin pengendalian hama terpadu. Jadi, selalu mengadakan penyuluhan. Juga langsung praktik di lapangan atau sawah yang terkena serangan tikus maupun hama lainnya. Penyuluhan dilakukan di wilayah binaan yang terserang hama.
Kegiatan pengendalian hama terpadu dilakukan mulai Februari sampai saat ini. Bila ada serangan hama dan penyakit tanaman lain, petugas penyuluh lapangan (PPL) biasanya langsung menginfokan.
”Apabila di wilayah binaan terjadi serangan, kami segera menindaklanjuti dengan turun ke lapangan melalui Kasie perlintan atau perlindungan tanaman. Istilahnya, petugas pengendali organisme pengganggu tumbuhan,” jelasnya. (zen/far)