PROBOLINGGO, Radar Bromo – Usai sempat terkontraksi akibat pandemi Covid-19, pertumbuhan ekonomi di wilayah Bank Indonesia (BI) Malang pada 2021 tumbuh positif. BI Malang memproyeksi tren positif dalam perbaikan ekonomi ini akan berlanjut tahun ini. Ekonomi diproyeksi bisa tumbuh antara 4,5 sampai 5,3 persen.
Kepala Perwakilan BI Malang Samsun Hadi mengatakan, pada 2020, pertumbuhan ekonomi sempat mengalami kontraksi. Kota Probolinggo terkontraksi 3,64 persen; Kabupaten Probolinggo terkontraksi 2,12 persen; Kota Pasuruan 4,33 persen; sementara Kabupaten Pasuran mengalami kontraksi 2,03 persen.
Pada 2021, empat wilayah ini kembali tumbuh. Kota Probolinggo tumbuh 4,06 persen; Kabupaten Probolinggo tumbuh 3,35 persen; Kota Pasuruan 3,64 persen; dan Kabupaten Pasuruan 4,34 persen. Ini tidak lepas dari perbaikan ekonomi di berbagai sektor mulai dari perdagangan dan pertanian.
“Melihat tren yang ada, kami proyeksi pertumbuhan ekonomi pada 2022 tetap positif. Bisa di kisaran 4,5 sampai 5,3 persen. Apalagi ini didukung dengan program percepatan vaksinasi dan booster oleh pemerintah,” ujarnya.
Samsun menjelaskan, pengungkit perekonomian di empat wilayah itu didorong oleh sektor lapangan usaha. Kabupaten Probolinggo ditopang sektor pertanian yang menyumbang sampai 31,08 persen; Kota Probolinggo didukung administrasi pemerintahan sebesar 24,88 persen; Kota Pasuruan ditopang perdagangan 28,32 persen; sementara Kabupaten Pasuruan didukung oleh industri pengolahan sampai 60,54 persen.
Perekonomian hingga triwulan ketiga tahun ini juga terus membaik. Daya beli masyarakat relatif terjaga dengan tingkat inflasi tahun ini. Di Kota Probolinggo misalnya, dengan tingkat inflasi tahunan sebesar 5,43 persen sampai Oktober lalu, namun sektor perdagangan eceran terus menguat dan semakin membaik.