GADINGREJO, Radar Bromo – Pasar tradisional menjadi pusat perputaran perekonomian. Karenanya, infrastrukturnya harus layak. Kebesihannya wajib terjaga.
Hal itu disampaikan Wakil Wali Kota Pasuruan Adi Wibowo ketika meninjau proyek pembangunan Pasar Karangketug, Kecamatan Gadingrejo, Selasa (5/10). Ia ingin memastikan pekerjaan yang dilakukan berjalan sesuai harapan. Terutama puluhan kios di Blok Loak, yang pernah dilanda kebakaran pada 2020.
Menurutnya, infrastruktur pasar harus menunjang kebutuhan masyarakat yang melakukan kegiatan ekonomi di pasar. “Pasar Karangketug ini menjadi salah satu penggerak ekonomi di Kota Pasuruan. Maka, penataan infrastrukturnya harus memenuhi standar kebersihan dan kelayakan,” bebernya.
Pentingnya infrastruktur pasar yang menunjang bukan saja membuat pedagang dan pembeli nyaman. Tetapi, juga bertujuan memastikan aktivitas ekonomi terus berputar. Dengan begitu, masyarakat tetap menaruh minat berbelanja di pasar. “Kami menginginkan penataan pasar bisa terintegrasi dengan fasilitasi publik yang dibutuhkan masyarakat,” ungkapnya.
Sejumlah fasilitas seperti musala dan toilet disebut menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan fasilitasi publik. Ketersediaannya harus memadai. Setidaknya seimbang dengan rasio pengunjung pasar. Di samping itu, kesadaran masyarakat untuk menjadikan pasar tetap bersih juga penting.
Proyek pembangunan Pasar Karangketug dibiayai dari APBD Kota Pasuruan 2021. Pekerjaannya direncanakan tuntas dalam waktu sekitar 3 bulan. Sejauh ini, beberapa infrastruktur telah dibangun. Pembangunan gapura di pintu masuk pasar sudah terlihat. Sebagian blok pasar burung di sisi belakang juga dibenahi.
Terutama puluhan kios di Blok Loak, yang sempat terbakar tahun lalu. Sudah dibangun. “Alhamdulillah, melihat kios yang sudah dibangun lagi ini sudah marem. Kalau kondisinya tentu lebih bagus yang sekarang,” ujar Koordinator Pedagang Blok Loak Lasman. (tom/rud)