DRINGU, Radar Bromo – Meski masih dalam masa pandemi, tahun ini target retribusi pasar di Kabupaten Probolinggo, kembali normal. Tahun ini, Pemkab Probolinggo, menargetkan bisa mendapatkan Rp 3,9 miliar. Namun, hingga akhir Mei 2021, perolehan retribusi pasar itu baru mencapai sekitar Rp 1,6 miliar.
Dari target Rp 3,9 miliar itu, paling besar dipatok dari retribusi kios dan los. Masing-masing sekitar Rp 1,7 miliar. Ditambah retribusi dari pelataran sekitar Rp 500 juta. Sejauh ini, realisasi retribusi pasar paling tinggi diperoleh dari retribusi kios yang mencapai sekitar Rp 1,129 miliar.
Plt Kepala Disperindag Kabupaten Probolinggo Taufik Alami mengatakan, capaian retribusi pasar di tengah pandemi Covid-19, cukup bagus. Pihaknya pun terus menggenjotnya untuk bisa memenuhi target yang dibebankan.
“Capaian retribusi pasar sudah sekitar 40 persen dari target. Tahun ini target retribusi kembali dinaikkan menjadi sekitar Rp 3,9 miliar dan sudah tercapai sekitar Rp 1,6 miliar. Kami terus berusaha capai target retribusi pasar itu,” ujarnya.
Menurutnya, tidak dapat dipungkiri, kondisi pandemi masih berdampak terhadap aktivitas para pedagang di pasar tradisional. Meski pembatasan jam operasional pasar sudah tidak diberlakukan, transaksi jual beli di pasar belum sepenuhnya kembali normal. Namun, pendapatan pedagang berangsur-angsur kembali seperti semula.
“Realisasi capaian retribusi pasar paling tinggi dari retribusi kios. Dengan target 1,7 miliar, sudah tercapai sekitar 1,1 miliar,” ujarnya. (mas/rud)