27.5 C
Probolinggo
Saturday, March 25, 2023

Angkot Sumbang Inflasi Tertinggi di Kota Probolinggo

KADEMANGAN, Radar Bromo – Kota Probolinggo, kebali mengalami inflasi cukup tinggi. Sebesar 0,98 persen, pada September. Inflasi ini tertinggi kedua dalam tahun ini setelah April lalu. Saat itu mencapai 1,08 persen.

Inflasi yang dialami Kota Probolinggo bulan lalu membuat tingkat inflasi per tahun kalander sampai September mencapai 4,20 persen. Kondisi ini jauh di atas inflasi per tahun kalender periode yang sama tahun lalu yang hanya 0,80 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Probolinggo Heri Sulistio mengatakan, tingkat inflasi per tahun kalender masih aman. Sebab, inflasi pada September terkendali. Dibandingkan delapan kota lain di Jawa Timur, Kota Probolinggo tertinggi ke enam.

Baca Juga:  SKB CPNS 2019 Kota Probolinggo Digelar Agustus-September

“Ini menunjukkan tim pengendali inflasi Kota Probolinggo, mampu mengendalikan inflasi usai kenaikan BBM (bahan bakar minyak) dengan baik, sehingga masih tidak melampaui tingkat inflasi pada April saat Ramadan lalu,” ungkapnya.

Menurutnya, penyumbang inflasi tertinggi pada September adalah BBM sebesar 25 persen, solar 28 persen, dan angkutan dalam kota 40 persen. Tingginya sumbangsih angkutan ini imbas dari kenaikan tarif angkutan dalam dan luar kota karena BBM.

“Adanya program bantuan dari pemerintah, seperti bantuan langsung tunai (BLT) bagi warga kurang mampu dan bantuan subsidi upah (BSU) bagi pekerja membuat inflasi tidak terlalu parah,” ujarnya. (riz/rud)

KADEMANGAN, Radar Bromo – Kota Probolinggo, kebali mengalami inflasi cukup tinggi. Sebesar 0,98 persen, pada September. Inflasi ini tertinggi kedua dalam tahun ini setelah April lalu. Saat itu mencapai 1,08 persen.

Inflasi yang dialami Kota Probolinggo bulan lalu membuat tingkat inflasi per tahun kalander sampai September mencapai 4,20 persen. Kondisi ini jauh di atas inflasi per tahun kalender periode yang sama tahun lalu yang hanya 0,80 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Probolinggo Heri Sulistio mengatakan, tingkat inflasi per tahun kalender masih aman. Sebab, inflasi pada September terkendali. Dibandingkan delapan kota lain di Jawa Timur, Kota Probolinggo tertinggi ke enam.

Baca Juga:  Hadirkan Drum Band Konah, DKUPP Hibur Penonton Pawai Budaya Semipro

“Ini menunjukkan tim pengendali inflasi Kota Probolinggo, mampu mengendalikan inflasi usai kenaikan BBM (bahan bakar minyak) dengan baik, sehingga masih tidak melampaui tingkat inflasi pada April saat Ramadan lalu,” ungkapnya.

Menurutnya, penyumbang inflasi tertinggi pada September adalah BBM sebesar 25 persen, solar 28 persen, dan angkutan dalam kota 40 persen. Tingginya sumbangsih angkutan ini imbas dari kenaikan tarif angkutan dalam dan luar kota karena BBM.

“Adanya program bantuan dari pemerintah, seperti bantuan langsung tunai (BLT) bagi warga kurang mampu dan bantuan subsidi upah (BSU) bagi pekerja membuat inflasi tidak terlalu parah,” ujarnya. (riz/rud)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru