Tahun 2022, Kab Pasuruan Tak Berani Naikkan PAD Wisata
TERDAMPAK: Suasana di Banyubiru yang lengang. Pandemi membuat Disparbud Kabupaten Pasuruan tak muluk-muluk menargetkan pendapatan. (Foto: M Zubaidillah/Jawa Pos Radar Bromo)
BANGIL, Radar Bromo – Pemkab Pasuruan tidak berani menaikkan target pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata pada 2022. Kondisi pandemi dan iklim wisata saat ini sangat berat memengaruhi upaya dalam mencapai PAD.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Pasuruan Eka Wara Brehaspati mengungkapkan, capaian target PAD tahun ini sulit direalisasikan. Pandemi Covid-19 sangat berpengaruh. Sejumlah tempat wisata yang dikelola Pemkab Pasuruan tak bisa beroperasi normal karena adanya pembatasan-pembatasan. Bahkan, cenderung tutup saja.
Situasi dan kondisi seperti itu jelas berimbas terhadap PAD dari sektor wisata. Target yang seharusnya bisa dibukukan hingga Rp 250 juta akhir 2021, sulit direalisasikan. Bahkan, setengahnya saja belum tercapai hingga Desember ini.
ANDALAN: Selain Banyubiru, Ranu Grati juga menjadi andalan Kabupaten Pasuruan untuk mencari pendapatan pemasukan. (Foto: M Zubaidillah/Jawa Pos Radar Bromo)
Kondisi itu pula yang membuat Pemkab Pasuruan tak berani menaikkan target PAD tahun depan. Proyeksi PAD yang hendak dicapai disamakan. Kurang lebih Rp 250 juta.
”Kami berusaha realistis untuk mengejar target PAD . Dengan berkaca pada kondisi tahun 2021, target PAD tahun depan disamakan,” ungkap Eka saat ditemui Jawa Pos Radar Bromo di kantor DPRD.
BANGIL, Radar Bromo – Pemkab Pasuruan tidak berani menaikkan target pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata pada 2022. Kondisi pandemi dan iklim wisata saat ini sangat berat memengaruhi upaya dalam mencapai PAD.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Pasuruan Eka Wara Brehaspati mengungkapkan, capaian target PAD tahun ini sulit direalisasikan. Pandemi Covid-19 sangat berpengaruh. Sejumlah tempat wisata yang dikelola Pemkab Pasuruan tak bisa beroperasi normal karena adanya pembatasan-pembatasan. Bahkan, cenderung tutup saja.
Situasi dan kondisi seperti itu jelas berimbas terhadap PAD dari sektor wisata. Target yang seharusnya bisa dibukukan hingga Rp 250 juta akhir 2021, sulit direalisasikan. Bahkan, setengahnya saja belum tercapai hingga Desember ini.
ANDALAN: Selain Banyubiru, Ranu Grati juga menjadi andalan Kabupaten Pasuruan untuk mencari pendapatan pemasukan. (Foto: M Zubaidillah/Jawa Pos Radar Bromo)
Kondisi itu pula yang membuat Pemkab Pasuruan tak berani menaikkan target PAD tahun depan. Proyeksi PAD yang hendak dicapai disamakan. Kurang lebih Rp 250 juta.
”Kami berusaha realistis untuk mengejar target PAD . Dengan berkaca pada kondisi tahun 2021, target PAD tahun depan disamakan,” ungkap Eka saat ditemui Jawa Pos Radar Bromo di kantor DPRD.