PASURUAN, Radar Bromo – Kenaikan harga dan kelangkaan minyak goreng mulai teratasi. Pemkab Pasuruan terus berupaya menekan harga dengan rutin menggelar operasi pasar minyak goreng curah.
Selama sebulan operasi pasar Maret lalu, kurang lebih 20 ton minyak goreng curah ludes terjual. Distribusinya menyebar di beberapa pasar yang menjadi target operasi pasar. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Pasuruan Diano Vella Very mengatakan, sejauh ini, harga minyak goreng masih cenderung tinggi. Terutama, minyak goreng kemasan yang beberapa waktu lalu HET-nya (harga eceran tertinggi) dicabut oleh pemerintah.
“Harganya beberapa hari ini cenderung turun. Tetapi, memang masih tinggi. Sekarang 2 liter kemasan Rp 50 ribu. Sebelumnya Rp 52 ribu,” katanya.
Diano menjelaskan, saat ini HET minyak curah telah dinaikkan oleh pemerintah pusat. Per kilo Rp 14 ribu. Tetapi, kenyataannya, harga di pasar tidak sesuai HET. Pedagang rara-rata menjual minyak goreng curah Rp 19 ribu per kilo.
“Mulai kemarin, Kamis (31/3), sudah mulai turun. Minyak curah sebelumnya Rp 19.200 per kilo. Kini menjadi Rp 18.000 per kilo,” tandasnya.