27 C
Probolinggo
Saturday, March 25, 2023

Beras-Cabai Picu Inflasi 0,22 Persen Kota Probolinggo di Awal 2023

KADEMANGAN, Radar Bromo – Awal 2023, Kota Probolinggo mengalami inflasi sebesar 0,22 persen. Pemicunya kenaikan harga beras dan cabai. Namun, tingkat inflasi Januari 2023 ini yang paling rendah sejak 2020.

Pada 2020, tingkat inflasi saat Januari 0,28 persen. Pada 2021 mengalami naik menjadi 0,45 persen. Rendahnya inflasi awal tahun ini dibanding 2020 dan 2021, karena kenaikan harga kebutuhan pokok sudah terjadi sejak bulan-bulan sebelumnya.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Probolinggo Heri Sulistio mengatakan, inflasi year on year (y-on-y) terendah di Jatim terjadi di Kota Probolinggo, sebesar 5,21 persen. Dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 112,43.

Ia menyebutkan, inflasi Januari ini terbilang tidak tinggi dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Sebab, kenaikan harga kebutuhan pokok sudah terjadi sepanjang 2022. Terhitung, ada sembilan kali kenaikan harga yang memicu inflasi.

Baca Juga:  Sidak, Temukan Sambal Bajak Masa Kedaluwarsa Setahun

Misal, pada Januari, didorong oleh harga beras, minyak goreng, hingga harga elpiji nonsubsidi. Lalu, pada Maret, ada kenaikan harga cabai merah dan cabai rawit. Pada April, ada kenaikan harga ayam ras, daging sapi, dan telur, akibat permintaan tinggi ketika Ramadan.

Pada awal bulan ini, ada kenaikan harga beras dan cabai. Kenaikan beras dipicu musim tanam yang belum maksimal karena musim hujan. Sementara, biaya pupuk naik akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

KADEMANGAN, Radar Bromo – Awal 2023, Kota Probolinggo mengalami inflasi sebesar 0,22 persen. Pemicunya kenaikan harga beras dan cabai. Namun, tingkat inflasi Januari 2023 ini yang paling rendah sejak 2020.

Pada 2020, tingkat inflasi saat Januari 0,28 persen. Pada 2021 mengalami naik menjadi 0,45 persen. Rendahnya inflasi awal tahun ini dibanding 2020 dan 2021, karena kenaikan harga kebutuhan pokok sudah terjadi sejak bulan-bulan sebelumnya.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Probolinggo Heri Sulistio mengatakan, inflasi year on year (y-on-y) terendah di Jatim terjadi di Kota Probolinggo, sebesar 5,21 persen. Dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 112,43.

Ia menyebutkan, inflasi Januari ini terbilang tidak tinggi dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Sebab, kenaikan harga kebutuhan pokok sudah terjadi sepanjang 2022. Terhitung, ada sembilan kali kenaikan harga yang memicu inflasi.

Baca Juga:  KPM Tak Nikmati Bantuan Aslut di Kota Probolinggo Bertambah

Misal, pada Januari, didorong oleh harga beras, minyak goreng, hingga harga elpiji nonsubsidi. Lalu, pada Maret, ada kenaikan harga cabai merah dan cabai rawit. Pada April, ada kenaikan harga ayam ras, daging sapi, dan telur, akibat permintaan tinggi ketika Ramadan.

Pada awal bulan ini, ada kenaikan harga beras dan cabai. Kenaikan beras dipicu musim tanam yang belum maksimal karena musim hujan. Sementara, biaya pupuk naik akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru