Cerita Kejayaan Bioskop di Kota Probolinggo dan Nasib Bekas Gedungnya Kini
MASIH BERDIRI: Gedung bekas Bioskop Garuda dan Regina masih berdiri kokoh di Jalan dr Soetomo meski sudah tidak beroperasi lagi. (Zainal Arifin/Radar Bromo)
Kota–kota metropolis seperti Sidoarjo, Gresik, dan Surabaya masih mempertahankan bioskop. Khususnya cinema di mal–mal. Di Kota Probolinggo, cuma satu yang bertahan. Padahal, dulu ada enam gedung bioskop.
——————-
KOTA Probolinggo hanya punya lima kecamatan. Namun, percaya atau tidak, dulu ada enam gedung bioskop di sini. Warga Kota Mangga ini sangat menggemari berbagai film. Baik film nasional, Mandarin, Hollywood, sampai Bollywood.
Seiring berjalannya waktu, gedung bioskop itu satu per satu tutup. Tidak mampu bertahan. Saat ini, cuma satu yang tetap eksis. Itu pun sudah berganti manajemen.
LAWAS: Bekas tiket masuk Bioskop Guntur dan Garuda masih disimpan oleh penggemar sejarah Probolinggo. (Istimewa)
Paguyuban Bumi Banger Kota Probolinggo mencatat nama-nama gedung bioskop itu. Masing-masing Gedung Dewi yang kemudian berubah nama menjadi Gedung Ria, lalu berubah lagi menjadi Regina. Gedung Dewi ini diperkirakan mulai ada sekitar tahun 1926.
”Berubah nama menjadi Ria sekitar tahun 1979. Kemudian menjadi Regina. Gedung itu sudah tidak beroperasi antara tahun 2000-2003,” ucap Ketua Paguyuban Bumi Banger Kota Probolinggo Ino Imam Safiono.
Paguyuban yang bergerak dan fokus pada sejarah itu memastikan lokasi gedung bioskop Regina tidak berubah. Yakni, Jl dr Soetomo, Kota Probolinggo. Kini gedung tersebut masih berdiri kokoh, namun tidak difungsikan. ”Kabarnya, gedung tersebut masih jadi sengketa antar pemilik,” ungkap Ino.
Kota–kota metropolis seperti Sidoarjo, Gresik, dan Surabaya masih mempertahankan bioskop. Khususnya cinema di mal–mal. Di Kota Probolinggo, cuma satu yang bertahan. Padahal, dulu ada enam gedung bioskop.
——————-
KOTA Probolinggo hanya punya lima kecamatan. Namun, percaya atau tidak, dulu ada enam gedung bioskop di sini. Warga Kota Mangga ini sangat menggemari berbagai film. Baik film nasional, Mandarin, Hollywood, sampai Bollywood.
Seiring berjalannya waktu, gedung bioskop itu satu per satu tutup. Tidak mampu bertahan. Saat ini, cuma satu yang tetap eksis. Itu pun sudah berganti manajemen.
LAWAS: Bekas tiket masuk Bioskop Guntur dan Garuda masih disimpan oleh penggemar sejarah Probolinggo. (Istimewa)
Paguyuban Bumi Banger Kota Probolinggo mencatat nama-nama gedung bioskop itu. Masing-masing Gedung Dewi yang kemudian berubah nama menjadi Gedung Ria, lalu berubah lagi menjadi Regina. Gedung Dewi ini diperkirakan mulai ada sekitar tahun 1926.
”Berubah nama menjadi Ria sekitar tahun 1979. Kemudian menjadi Regina. Gedung itu sudah tidak beroperasi antara tahun 2000-2003,” ucap Ketua Paguyuban Bumi Banger Kota Probolinggo Ino Imam Safiono.
Paguyuban yang bergerak dan fokus pada sejarah itu memastikan lokasi gedung bioskop Regina tidak berubah. Yakni, Jl dr Soetomo, Kota Probolinggo. Kini gedung tersebut masih berdiri kokoh, namun tidak difungsikan. ”Kabarnya, gedung tersebut masih jadi sengketa antar pemilik,” ungkap Ino.