29.8 C
Probolinggo
Tuesday, May 30, 2023

Cerita Kejayaan Bioskop di Kota Probolinggo dan Nasib Bekas Gedungnya Kini

Kotakota metropolis seperti Sidoarjo, Gresik, dan Surabaya masih mempertahankan bioskop. Khususnya cinema di malmal. Di Kota Probolinggo, cuma satu yang bertahan. Padahal, dulu ada enam gedung bioskop.

——————-

KOTA Probolinggo hanya punya lima kecamatan. Namun, percaya atau tidak, dulu ada enam gedung bioskop di sini. Warga Kota Mangga ini sang­at menggemari berbagai film. Baik film nasional, Mandarin, Hollywood, sampai Bollywood.

Seiring berjalannya waktu, gedung bioskop itu satu per satu tutup. Tidak mampu ber­tahan. Saat ini, cuma satu yang tetap eksis. Itu pun sudah berganti manajemen.

LAWAS: Bekas tiket masuk Bioskop Guntur dan Garuda masih disimpan oleh penggemar sejarah Probolinggo. (Istimewa)

Paguyuban Bumi Banger Kota Probolinggo mencatat na­ma-nama gedung bioskop itu. Masing-masing Gedung Dewi yang kemudian berubah nama menjadi Gedung Ria, lalu be­rubah lagi menjadi Regina. Gedung Dewi ini diperkirakan mulai ada sekitar tahun 1926.

Baca Juga:  Jembatan Viaduk Gempol yang Sampai Sekarang Masih Jadi Jalur Penting Kereta

”Berubah nama menjadi Ria sekitar tahun 1979. Kemudian menjadi Regina. Gedung itu sudah tidak beroperasi anta­ra tahun 2000-2003,” ucap Ketua Paguyuban Bumi Banger Kota Probolinggo Ino Imam Safiono.

Paguyuban yang bergerak dan fokus pada sejarah itu memastikan lokasi gedung bioskop Regina tidak berubah. Yakni, Jl dr Soetomo, Kota Probolinggo. Kini gedung tersebut masih berdiri kokoh, namun tidak difungsikan. ”Kabarnya, gedung tersebut masih jadi sengketa antar pe­milik,” ungkap Ino.

Kotakota metropolis seperti Sidoarjo, Gresik, dan Surabaya masih mempertahankan bioskop. Khususnya cinema di malmal. Di Kota Probolinggo, cuma satu yang bertahan. Padahal, dulu ada enam gedung bioskop.

——————-

KOTA Probolinggo hanya punya lima kecamatan. Namun, percaya atau tidak, dulu ada enam gedung bioskop di sini. Warga Kota Mangga ini sang­at menggemari berbagai film. Baik film nasional, Mandarin, Hollywood, sampai Bollywood.

Seiring berjalannya waktu, gedung bioskop itu satu per satu tutup. Tidak mampu ber­tahan. Saat ini, cuma satu yang tetap eksis. Itu pun sudah berganti manajemen.

LAWAS: Bekas tiket masuk Bioskop Guntur dan Garuda masih disimpan oleh penggemar sejarah Probolinggo. (Istimewa)

Paguyuban Bumi Banger Kota Probolinggo mencatat na­ma-nama gedung bioskop itu. Masing-masing Gedung Dewi yang kemudian berubah nama menjadi Gedung Ria, lalu be­rubah lagi menjadi Regina. Gedung Dewi ini diperkirakan mulai ada sekitar tahun 1926.

Baca Juga:  Bengkel Kereta Api di Kompleks Eks Stasiun Jati yang Kini Padat Permukiman

”Berubah nama menjadi Ria sekitar tahun 1979. Kemudian menjadi Regina. Gedung itu sudah tidak beroperasi anta­ra tahun 2000-2003,” ucap Ketua Paguyuban Bumi Banger Kota Probolinggo Ino Imam Safiono.

Paguyuban yang bergerak dan fokus pada sejarah itu memastikan lokasi gedung bioskop Regina tidak berubah. Yakni, Jl dr Soetomo, Kota Probolinggo. Kini gedung tersebut masih berdiri kokoh, namun tidak difungsikan. ”Kabarnya, gedung tersebut masih jadi sengketa antar pe­milik,” ungkap Ino.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru