Bengkel Kereta Api di Kompleks Eks Stasiun Jati yang Kini Padat Permukiman
MASIH BERDIRI: Bangunan eks bengkel kereta api di Kelurahan Jati yang sampai kini masih bertahan. Di sebelahnya adalah bangunan turn table yang digunakan untuk memutar lokomotif. (Foto: Zainal Arifin/Jawa Pos Radar Bromo)
KOTA Probolinggo pernah memiliki bengkel kereta api. Lokasinya berada di Jalan Panglima Sudirman, Kelurahan Jati, Kecamatan Mayangan. Bangunannya besar karena memang dipakai untuk membenahi kereta api untuk skala kecil.
Bekas bangunannya masih ada sampai sekarang. Berarsitektur Belanda dan masih asli. Hanya saja mangkrak karena lama tak digunakan.
Panimun adalah salah satu saksi sejarah bangunan ini. Dia adalah pensiunan pegawai PT Kereta API yang tinggal di sekitar lokasi. Menurut pria 80 tahun yang tinggal di RT 2/RW 7, Kelurahan Jati ini, dahulu bengkel digunakan untuk tempat perbaikan ringan atau bengkel kereta api.
Potret Stasiun Jati dari atas zaman dulu. (Screenshot)
“Jadi untuk kereta api yang mengalami kerusakan ringan dilakukan perbaikan di sana,” katanya.
Panimun menerangkan, dia masuk dan bergabung sebagai karyawan PT KAI pada tahun 1966. Namun pria kelahiran Madiun itu ditempatkan di Stasiun Probolinggo. Kemudian pada tahun 1975 Panimun ditempatkan di Stasiun Jati.
“Mulai tahun 1975 saya sudah jaga stasiun ini. Namun kondisinya sudah mulai sepi. Banyak yang tidak melintas. Hanya saja untuk relnya masih banyak,” terangnya.
KOTA Probolinggo pernah memiliki bengkel kereta api. Lokasinya berada di Jalan Panglima Sudirman, Kelurahan Jati, Kecamatan Mayangan. Bangunannya besar karena memang dipakai untuk membenahi kereta api untuk skala kecil.
Bekas bangunannya masih ada sampai sekarang. Berarsitektur Belanda dan masih asli. Hanya saja mangkrak karena lama tak digunakan.
Panimun adalah salah satu saksi sejarah bangunan ini. Dia adalah pensiunan pegawai PT Kereta API yang tinggal di sekitar lokasi. Menurut pria 80 tahun yang tinggal di RT 2/RW 7, Kelurahan Jati ini, dahulu bengkel digunakan untuk tempat perbaikan ringan atau bengkel kereta api.
Potret Stasiun Jati dari atas zaman dulu. (Screenshot)
“Jadi untuk kereta api yang mengalami kerusakan ringan dilakukan perbaikan di sana,” katanya.
Panimun menerangkan, dia masuk dan bergabung sebagai karyawan PT KAI pada tahun 1966. Namun pria kelahiran Madiun itu ditempatkan di Stasiun Probolinggo. Kemudian pada tahun 1975 Panimun ditempatkan di Stasiun Jati.
“Mulai tahun 1975 saya sudah jaga stasiun ini. Namun kondisinya sudah mulai sepi. Banyak yang tidak melintas. Hanya saja untuk relnya masih banyak,” terangnya.