KANIGARAN, Radar Bromo – Sempat steril dari pedagang kaki lima (PKL), trotoar di Jalan Suroyo Kota Probolinggo kembali dipenuhi PKL. Mereka memanfaatkan trotoar untuk berjualan.
Mereka kembali berjualan sejak beberapa hari terakhir. Padahal, sebelumnya, ruas jalan yang masuk kawasan tertib lalu lintas (KTL) ini bersih dari PKL. Mereka berjualan memanfaatkan waktu saat petugas Satpol PP tidak ada di lokasi.
Seperti yang terlihat Juma (28/10), banyak PKL buah dan makanan minuman (mamin) berjualan di trotoar timur dan barat. Padahal, berulang kali penertiban dilakukan.
Kasatpol PP Kota Probolinggo Aman Suryaman mengungkapkan, pihaknya tetap mengacu pada perda. Sehingga, PKL yang berjualan di trotoar dan Jalan Suroyo akan selalu ditertibkan.
“Penertiban tetap berlangsung. Namun, budaya masyarakat kita kurang sadar akan ketertiban. Saat petugas menertibkan, mereka pergi. Tapi, jika petugas tidak ada, mereka kembali ke lokasi itu,” ungkap nya.
Selama ini, pihaknya tetap menindak secara persuasif. Bagi PKL yang ketahuan melanggar, maka diberikan teguran secara lisan dan tertulis sebanyak dua kali. Namun, jika masih melanggar, maka timbangan mereka diamankan.
“Namun, PKL tetap bisa mengambil timbangan ini. Kami hanya sita selama beberapa hari agar mereka sadar. Masa, mereka hanya bisa tertib saat ada petugas saja,” terang Aman. (riz/hn)
KANIGARAN, Radar Bromo – Sempat steril dari pedagang kaki lima (PKL), trotoar di Jalan Suroyo Kota Probolinggo kembali dipenuhi PKL. Mereka memanfaatkan trotoar untuk berjualan.
Mereka kembali berjualan sejak beberapa hari terakhir. Padahal, sebelumnya, ruas jalan yang masuk kawasan tertib lalu lintas (KTL) ini bersih dari PKL. Mereka berjualan memanfaatkan waktu saat petugas Satpol PP tidak ada di lokasi.
Seperti yang terlihat Juma (28/10), banyak PKL buah dan makanan minuman (mamin) berjualan di trotoar timur dan barat. Padahal, berulang kali penertiban dilakukan.
Kasatpol PP Kota Probolinggo Aman Suryaman mengungkapkan, pihaknya tetap mengacu pada perda. Sehingga, PKL yang berjualan di trotoar dan Jalan Suroyo akan selalu ditertibkan.
“Penertiban tetap berlangsung. Namun, budaya masyarakat kita kurang sadar akan ketertiban. Saat petugas menertibkan, mereka pergi. Tapi, jika petugas tidak ada, mereka kembali ke lokasi itu,” ungkap nya.
Selama ini, pihaknya tetap menindak secara persuasif. Bagi PKL yang ketahuan melanggar, maka diberikan teguran secara lisan dan tertulis sebanyak dua kali. Namun, jika masih melanggar, maka timbangan mereka diamankan.
“Namun, PKL tetap bisa mengambil timbangan ini. Kami hanya sita selama beberapa hari agar mereka sadar. Masa, mereka hanya bisa tertib saat ada petugas saja,” terang Aman. (riz/hn)
