24.6 C
Probolinggo
Friday, June 2, 2023

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Gelar Pelatihan Seni Budaya Probolinggoan

PROBOLINGGO, Radar Bromo– Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo terus berupaya melestarikan dan mengembangkan kesenian tradisional. Melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Probolinggo melaksanakan Peningkatan Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Manusia Kesenian Tradisional berupa Pelatihan Seni Budaya Probolinggoan.

Pelatihan Seni Budaya Probolinggoan ini sukses digelar selama dua hari, Rabu – Kamis (27-28/7) di Gedung Kesenian Kota Probolinggo, Jalan Suroyo No. 17. Ada 50 peserta yang ikut dan merupakan kelompok seni, lembaga pendidikan serta sanggar seni Kota Probolinggo. Mereka tak hanya mendapat materi saja. Tapi juga, dilatih langsung agar bisa menghasilkan sebuah karya Seni Tari Probolinggoan.

“Pelatihan Seni Budaya Probolinggoan merupakan upaya memperkenalkan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan seni budaya Probolinggoan yang dikemas dalam bentuk pelatihan. Ini adalah langkah awal bagaimana seni budaya Probolinggoan seperti apa yang ingin dimunculkan dan menjadi karakteristik tersendiri. Sehingga, masyarakat saat mendengar dari musiknya saja, sudah tahu kalau ini karya seni budaya Probolinggoan,” ungkap Sekretaris Disdikbud Agus Litanta S.Pd., M.Pd., usai membuka secara seremonial kegiatan pelatihan di hari pertama.

Baca Juga:  Dikmen Jatim: Perpisahan Ditiadakan, Pengurusan Ijazah Digelar Bertahap

Kabid Kebudayaan Disdikbud Sardi SH, yang saat itu mendampingi Agus Litanta menambahkan, tujuan digelarnya kegiatan tersebut. Di antaranya untuk pengembangan kesenian tradisonal Kota Probolinggo, memperkenalkan seni budaya Probolinggoan kepada pelaku seni, kelompok seni, hingga lembaga pendidikan Kota Probolinggo. Serta, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan SDM kesenian tradisional.

Selama pelatihan, Disdikbud sengaja menghadirkan tiga instruktur yang kompeten di bidangnya. Semuanya dari Dewan Kesenian Kota Probolinggo, di antaranya, Drs. Priyono M.Pd, Ika Suryawuri S.Pd dan Yaumul Sya’ban WP., S.Pd.

Dalam paparannya, Priyono menjelaskan langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan dalam penataan seni tari agar menghasilkan karya-karya yang berkualitas. Yakni, dimulai dari menentukan tema, menentukan judul, eksplorasi gerak, memilih gerak, merangkai gerak hingga menjadi tari.

Baca Juga:  Jalur Dipotong, Bus Seruduk 2 Motor di Sumberasih, 2 Luka Berat

“Kalau sudah ada konsep dan menjadi tari, selanjutnya ada latihan menghafal, pembuatan iringan, hingga busana dan tata rias. Semuanya harus mengandung unsur kekhasan Probolinggoan. Tema dan konsep harus mencerminkan keseharian masyarakat Probolinggo. Lalu bagaimana agar mudah menghafal,” katanya.

PROBOLINGGO, Radar Bromo– Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo terus berupaya melestarikan dan mengembangkan kesenian tradisional. Melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Probolinggo melaksanakan Peningkatan Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Manusia Kesenian Tradisional berupa Pelatihan Seni Budaya Probolinggoan.

Pelatihan Seni Budaya Probolinggoan ini sukses digelar selama dua hari, Rabu – Kamis (27-28/7) di Gedung Kesenian Kota Probolinggo, Jalan Suroyo No. 17. Ada 50 peserta yang ikut dan merupakan kelompok seni, lembaga pendidikan serta sanggar seni Kota Probolinggo. Mereka tak hanya mendapat materi saja. Tapi juga, dilatih langsung agar bisa menghasilkan sebuah karya Seni Tari Probolinggoan.

“Pelatihan Seni Budaya Probolinggoan merupakan upaya memperkenalkan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan seni budaya Probolinggoan yang dikemas dalam bentuk pelatihan. Ini adalah langkah awal bagaimana seni budaya Probolinggoan seperti apa yang ingin dimunculkan dan menjadi karakteristik tersendiri. Sehingga, masyarakat saat mendengar dari musiknya saja, sudah tahu kalau ini karya seni budaya Probolinggoan,” ungkap Sekretaris Disdikbud Agus Litanta S.Pd., M.Pd., usai membuka secara seremonial kegiatan pelatihan di hari pertama.

Baca Juga:  Seragam Gratis untuk Siswa di Kota Probolinggo Belum Jelas

Kabid Kebudayaan Disdikbud Sardi SH, yang saat itu mendampingi Agus Litanta menambahkan, tujuan digelarnya kegiatan tersebut. Di antaranya untuk pengembangan kesenian tradisonal Kota Probolinggo, memperkenalkan seni budaya Probolinggoan kepada pelaku seni, kelompok seni, hingga lembaga pendidikan Kota Probolinggo. Serta, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan SDM kesenian tradisional.

Selama pelatihan, Disdikbud sengaja menghadirkan tiga instruktur yang kompeten di bidangnya. Semuanya dari Dewan Kesenian Kota Probolinggo, di antaranya, Drs. Priyono M.Pd, Ika Suryawuri S.Pd dan Yaumul Sya’ban WP., S.Pd.

Dalam paparannya, Priyono menjelaskan langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan dalam penataan seni tari agar menghasilkan karya-karya yang berkualitas. Yakni, dimulai dari menentukan tema, menentukan judul, eksplorasi gerak, memilih gerak, merangkai gerak hingga menjadi tari.

Baca Juga:  Perda Disahkan, Dana Pendidikan di Kota Probolinggo Minimal 20 Persen

“Kalau sudah ada konsep dan menjadi tari, selanjutnya ada latihan menghafal, pembuatan iringan, hingga busana dan tata rias. Semuanya harus mengandung unsur kekhasan Probolinggoan. Tema dan konsep harus mencerminkan keseharian masyarakat Probolinggo. Lalu bagaimana agar mudah menghafal,” katanya.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru