30 C
Probolinggo
Sunday, May 28, 2023

Sopir asal Wonoasih Tewas setelah Masuk ke Tangki Truk

KEDOPOK, Radar Bromo– Sebagai seorang sopir, Misnari Misnari Riyono, 61, memang dikenal suka dengan kebersihan truknya. Tapi pagi kemarin, dia meregang nyawa saat membersihkan truk tangkinya. Dia ditemukan tewas di dalam tangki lantaran diduga kehabisan oksigen.

Misnari ditemukan rekan kerjanya sekitar pukul 08.00 di dalam truk tangki. Saat itu kawan-kawan Misnari curiga, pria ini tak kunjung keluar. Padahal mesin truk dalam keadaan menyala.

Menurut Eko Riyono, 36, anaknya, Misnari selama ini tinggal di Kelurahan Jrebeng Kidul, Kecamatan Wonoasih. Dia merupakan driver truk tangki pupuk cair (tetes). Pada Senin (27/3) malam, truk yang dikemudikan Misnari masuk garasi Pranata di Jalan Mastrip, Kedopok, Kota Probolinggo. Saat itu truk baru saja mengantar pupuk dari Pasuruan.

Baca Juga:  Sehari Tambah 24 Pasien Positif Korona di Kota Probolinggo

Selanjutnya pada Selasa (28/3) pagi, Misnari datang kembali ke garasi dengan niat mencuci truk yang tengah kosong itu. “Informasinya jam 06.00 ayah ke garasi untuk cuci truk. Saya tidak detailnya karena kami tidak satu rumah. Memang biasa setelah kirim pupuk truk dibersihkan,” kata pria yang tinggal di Jrebeng Lor, Kecamatan Kedopok itu.

Saat membersihkan dalam truk, dDiduga ayahnya kehabisan oksigen. Sehingga sempat pingsan. Namun lantaran lama tidak ditemukan, akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya. “Jadi ada temanya yang curiga kok lama tidak kelihatan. Akhirnya naik ke tangki. Dan ditemukan sudah tergeletak. Sempat orang bengkel mau menolong, Namun juga kesulitan,” imbuhnya saat ditemui di kamar mayat (KM) RSUD Moch Saleh.

Baca Juga:  Pemerintah Desa Bimo Salurkan Bantuan Langsung ke Rumah Warga

Serentak petugas bengkel menghubungi petugas kepolisian. Termasuk berkoordinasi dengan damkar dan juga tim TRC BPBD Kota Probolinggo untuk dilakukan evakuasi. Petugas yang membantu evakuasi juga harus menggunakan tabung oksigen sebelum turun ke dalam tangki dengan kapasitas sekitar 8.000 liter tersebut. Petugas harus memakai peralatan lengkap. Tubuh Misnari bisa dikeluarkan setelah dikaitakan dengan tali yang kemudian ditarik ke atas.

Misnari yang talah dipastikan meninggal itu langsung dibawa mobil ambulans ke KM RSUD Moch Saleh. Kerabat dan keluarga yang datang ke bengkel, ikut mengiringi.

KEDOPOK, Radar Bromo– Sebagai seorang sopir, Misnari Misnari Riyono, 61, memang dikenal suka dengan kebersihan truknya. Tapi pagi kemarin, dia meregang nyawa saat membersihkan truk tangkinya. Dia ditemukan tewas di dalam tangki lantaran diduga kehabisan oksigen.

Misnari ditemukan rekan kerjanya sekitar pukul 08.00 di dalam truk tangki. Saat itu kawan-kawan Misnari curiga, pria ini tak kunjung keluar. Padahal mesin truk dalam keadaan menyala.

Menurut Eko Riyono, 36, anaknya, Misnari selama ini tinggal di Kelurahan Jrebeng Kidul, Kecamatan Wonoasih. Dia merupakan driver truk tangki pupuk cair (tetes). Pada Senin (27/3) malam, truk yang dikemudikan Misnari masuk garasi Pranata di Jalan Mastrip, Kedopok, Kota Probolinggo. Saat itu truk baru saja mengantar pupuk dari Pasuruan.

Baca Juga:  Pustu Jrebeng Lor Dirantai, Dinkes Kota Probolinggo Minta Bantuan Polresta

Selanjutnya pada Selasa (28/3) pagi, Misnari datang kembali ke garasi dengan niat mencuci truk yang tengah kosong itu. “Informasinya jam 06.00 ayah ke garasi untuk cuci truk. Saya tidak detailnya karena kami tidak satu rumah. Memang biasa setelah kirim pupuk truk dibersihkan,” kata pria yang tinggal di Jrebeng Lor, Kecamatan Kedopok itu.

Saat membersihkan dalam truk, dDiduga ayahnya kehabisan oksigen. Sehingga sempat pingsan. Namun lantaran lama tidak ditemukan, akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya. “Jadi ada temanya yang curiga kok lama tidak kelihatan. Akhirnya naik ke tangki. Dan ditemukan sudah tergeletak. Sempat orang bengkel mau menolong, Namun juga kesulitan,” imbuhnya saat ditemui di kamar mayat (KM) RSUD Moch Saleh.

Baca Juga:  Curhat Pedagang Terompet Tahun Baru di Tengah Pandemi

Serentak petugas bengkel menghubungi petugas kepolisian. Termasuk berkoordinasi dengan damkar dan juga tim TRC BPBD Kota Probolinggo untuk dilakukan evakuasi. Petugas yang membantu evakuasi juga harus menggunakan tabung oksigen sebelum turun ke dalam tangki dengan kapasitas sekitar 8.000 liter tersebut. Petugas harus memakai peralatan lengkap. Tubuh Misnari bisa dikeluarkan setelah dikaitakan dengan tali yang kemudian ditarik ke atas.

Misnari yang talah dipastikan meninggal itu langsung dibawa mobil ambulans ke KM RSUD Moch Saleh. Kerabat dan keluarga yang datang ke bengkel, ikut mengiringi.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru