LUMBANG, Radar Bromo- Satu unit gudang penyimpanan kapuk di Desa Negororejo, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, ludes terbakar. Selasa (28/7), sekitar pukul 09.00, gudang ini dilalap si jago merah akibat diesel penggerak kipas korslet.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun, kerugiannya cukup tinggi. Mencapai Rp 200 juta.
Pada pukul 07.00, seperti biasa para buruh masih bekerja di gudang kapuk milik Toyo itu. Gudang ini berada di RT 6/RW 3 Dusun Krajan, Desa Negororejo.
Sekitar pukul 08.00, salah satu pekerja, M. Zainul Hasan, 17, menyalakan diesel di bagian belakang gudang. Mesin ini digunakan sebagai penggerak kipas pemisah kapuk dan biji. Sekitar pukul 08.15, diesel sempat dimatikan. Saat itu, para pekerja beristirahat dan sarapan.
Usai sarapan, sekitar pukul 08.30, Hasan –sapaan M. Zainul Hasan-, kembali menyalakannya. Sekitar 30 menit kemudian, mesin mati dengan sendirinya. Hasan pun menyalakan kembali mesin bertenaga solar itu. Selang 15 menit setelah dinyalakan lagi, ada suara letusan dari arah mesin.
Hasan langsung mengeceknya. Ternyata, api telah berkobar. Melalap bahan bakar solar diesel. Ia pun berusaha memadamkannya. Dieselnya berhasil dimatikan. Namun, api terus merembet ke kapuk. Api dengan cepat menjalar ke mana-mana.
Hasan berteriak dan berlari memberi tahu sejumlah rekannya. Mereka bahu-membahu berusaha memadamkan api. Namun, usaha mereka tak berhasil. Api terus berkobar sampai datang tim pemadam kebakaran (damkar) Kabupaten Probolinggo.
Kabid Damkar Satpol PP Kabupaten Probolinggo Kusumo Wardhono mengatakan, kebakaran itu diakibatkan korsleting atau trouble mesin diesel. Ada percikan api yang mengenai bakan bakar solar.
Karena bayak kapuk, api dengan cepat menjalar. Merata ke seluruh bagian gudang. Api berhasil dipadamkan sekitar 30 menit setelah satu unit damkar tiba di lokasi.
Menurut Kusumo, sebelumnya ratusan warga dibantu anggota TNI-Polri dan Satpol PP Kecamatan Lumbang, turut membantu memadamkan api. Mereka menggunakan peralatan seadanya.
“Tak banyak barang yang bisa diselamatkan dari kebakaran itu. Karena, seisi gudang berupa kapuk yang sangat mudah terbakar. Berdasarkan keterangan pekerja, titik api disebabkan tumpukan solar yang tersulut percikan api yang ditimbulkan dari mesin diesel. Kerugian materinya ditaksir mencapai Rp 200 juta,” jelas Kusumo. (rpd/rud)