24.7 C
Probolinggo
Sunday, June 11, 2023

TPT Sepanjang 15 Meter di Negororejo Lumbang Ambrol

LUMBANG, Radar Bromo – Tembok Penahan Tanah (TPT) di Dusun Krajan, Desa Negororejo, Kabupaten Probolinggo, ambrol. TPT sepanjang 15 meter dengan ketinggian 8 meter ini tergerus longsor, Minggu (26/3). Tidak ada korban jiwa. Namun, rumah di atasnya nyaris tergerus.

Kepala Pusdalop PB BPBD Kabupaten Probolingo Aires Setiawan mengatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan TPT ini ambrol. Salah satunya tingginya intensitas hujan. Membuat TPT tidak mampu menahan beban tanah.

“Berdasarkan pres rilis info dari BMKG Juanda-Surabaya, cuaca ektrem akan berlangsung sampai 1 April. Sehingga, saat ini potensi hujan disertai dengan angin masih cukup tinggi. Salah satu dampaknya, longsornya TPT di tepi sungai di Desa Negororejo,” ujarnya.

Baca Juga:  Jumlah PPNS di Pemkot Probolinggo Belum Ideal

Menurutnya, saat ini wilayah Jawa Timur sedang berada di masa peralihan atau pancaroba. Masih berpotensi hujan. Selain itu, adanya pengaruh masa tarikan udara akibat adanya daerah pusat tekanan rendah di sebelah selatam Jawa Timur, yang mengakibatkan terbentuknya konvergensi atau pertemuan masa udara yang dapat meningkatkan pertumbuhan awan-awan konvektif.

Aktifnya, gelombang atmosfer rossby dan kelvin di Jatim selama seminggu ke depan, kata Aries, berdampak terhadap peningkatan jumlah curah hujan. “Ditambah hangatnya kondisi perairan Jatim, menambha suplai uap air semakin banyak ke atmosfer,” jelasnya.

Kondisi ini sangat berpengaruh terhadap awan-awan kumulonimbus yang akan semakin intens. Serta, dapat mengakibatkan hujan ringan hingga lebat disertai petir dan angin kencang.

Baca Juga:  Semua Dilarang Jualan di Suroyo

“Dengan demikian, kami imbau agar masyarakat lebih waspada terhadap anomali atau perubahan cuaca tersebut. Berkaitan dengan TPT yang longsor, akan kami laporkan dan koordinasikan dengan dinas terkait lainnya,” ujarnya. (rpd/rud)

LUMBANG, Radar Bromo – Tembok Penahan Tanah (TPT) di Dusun Krajan, Desa Negororejo, Kabupaten Probolinggo, ambrol. TPT sepanjang 15 meter dengan ketinggian 8 meter ini tergerus longsor, Minggu (26/3). Tidak ada korban jiwa. Namun, rumah di atasnya nyaris tergerus.

Kepala Pusdalop PB BPBD Kabupaten Probolingo Aires Setiawan mengatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan TPT ini ambrol. Salah satunya tingginya intensitas hujan. Membuat TPT tidak mampu menahan beban tanah.

“Berdasarkan pres rilis info dari BMKG Juanda-Surabaya, cuaca ektrem akan berlangsung sampai 1 April. Sehingga, saat ini potensi hujan disertai dengan angin masih cukup tinggi. Salah satu dampaknya, longsornya TPT di tepi sungai di Desa Negororejo,” ujarnya.

Baca Juga:  Longsor di Kalidandan Pakuniran, Rusak Rumah Nenek Lansia

Menurutnya, saat ini wilayah Jawa Timur sedang berada di masa peralihan atau pancaroba. Masih berpotensi hujan. Selain itu, adanya pengaruh masa tarikan udara akibat adanya daerah pusat tekanan rendah di sebelah selatam Jawa Timur, yang mengakibatkan terbentuknya konvergensi atau pertemuan masa udara yang dapat meningkatkan pertumbuhan awan-awan konvektif.

Aktifnya, gelombang atmosfer rossby dan kelvin di Jatim selama seminggu ke depan, kata Aries, berdampak terhadap peningkatan jumlah curah hujan. “Ditambah hangatnya kondisi perairan Jatim, menambha suplai uap air semakin banyak ke atmosfer,” jelasnya.

Kondisi ini sangat berpengaruh terhadap awan-awan kumulonimbus yang akan semakin intens. Serta, dapat mengakibatkan hujan ringan hingga lebat disertai petir dan angin kencang.

Baca Juga:  9 Lembaga di Kota Probolinggo Mulai Terapkan Sekolah Penggerak

“Dengan demikian, kami imbau agar masyarakat lebih waspada terhadap anomali atau perubahan cuaca tersebut. Berkaitan dengan TPT yang longsor, akan kami laporkan dan koordinasikan dengan dinas terkait lainnya,” ujarnya. (rpd/rud)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru