27.5 C
Probolinggo
Saturday, March 25, 2023

Indeks Pemberdayaan Gender di Kota Probolinggo Menurun

KADEMANGAN, Radar Bromo – Indeks pemberdayaan gender di Kota Probolinggo dua tahun terakhir menurun. Namun, angkanya masih berada di kisaran 65 persen.

Pada 2019, indeks pemberdayaan gender tercatat sebesar 66,02 persen. Angka ini turun pada 2020 lalu menjadi 65,92 persen. Tahun lalu kembali turun ke angka 65,05 persen.

“Selama dua tahun terakhir angka indeks pemberdayaan gender turun. Kalau dibandingkan dengan provinsi dan nasional, Kota Probolinggo lebih rendah. Provinsi sebesar 72,14 persen dan nasional mencapai 76,26 persen,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik Kota Probolinggo Heri Sulistio.

Turunnya indeks pemberdayaan gender di Kota Probolinggo, kata Heri, karena adanya komponen pendukung yang ikut turun. Yakni, sumbangan pendapatan perempuan. Dari sebelumnya 31,4 persen menjadi 31,09 persen.

Baca Juga:  Pemkot Probolinggo Bakal Bentuk BUMD Pelabuhan

Hal ini bisa diakibatkan berbagai faktor. Di antaranya, adanya pandemi Covid-19 pada 2020-2021. Saat itu, banyak tenaga kerja yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK). Di antaranya, mereka tidak sedikit dari kalangan perempuan.

“Selain itu, banyak usaha yang harus tutup, karena dampak sepi akibat pembatasan. Banyak dari usaha ini yang menjalankan adalah kaum perempuan,” jelas Heri.

Namun, kata Heri, capaian Kota Probolinggo ini sudah bagus. Ini menunjukkan perempuan semakin memiliki kesempatan untuk berdaya sendiri. Semakin tinggi angka indeks ini, sumbangsih perempuan untuk terlibat juga semakin bagus.

KADEMANGAN, Radar Bromo – Indeks pemberdayaan gender di Kota Probolinggo dua tahun terakhir menurun. Namun, angkanya masih berada di kisaran 65 persen.

Pada 2019, indeks pemberdayaan gender tercatat sebesar 66,02 persen. Angka ini turun pada 2020 lalu menjadi 65,92 persen. Tahun lalu kembali turun ke angka 65,05 persen.

“Selama dua tahun terakhir angka indeks pemberdayaan gender turun. Kalau dibandingkan dengan provinsi dan nasional, Kota Probolinggo lebih rendah. Provinsi sebesar 72,14 persen dan nasional mencapai 76,26 persen,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik Kota Probolinggo Heri Sulistio.

Turunnya indeks pemberdayaan gender di Kota Probolinggo, kata Heri, karena adanya komponen pendukung yang ikut turun. Yakni, sumbangan pendapatan perempuan. Dari sebelumnya 31,4 persen menjadi 31,09 persen.

Baca Juga:  Tersangka Pembunuhan di Malam Takbiran Terancam 15 Tahun Penjara

Hal ini bisa diakibatkan berbagai faktor. Di antaranya, adanya pandemi Covid-19 pada 2020-2021. Saat itu, banyak tenaga kerja yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK). Di antaranya, mereka tidak sedikit dari kalangan perempuan.

“Selain itu, banyak usaha yang harus tutup, karena dampak sepi akibat pembatasan. Banyak dari usaha ini yang menjalankan adalah kaum perempuan,” jelas Heri.

Namun, kata Heri, capaian Kota Probolinggo ini sudah bagus. Ini menunjukkan perempuan semakin memiliki kesempatan untuk berdaya sendiri. Semakin tinggi angka indeks ini, sumbangsih perempuan untuk terlibat juga semakin bagus.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru