SUKAPURA, Radar Bromo – Warga Suku Tengger Bromo, kembali merayakan Yadnya Kasada, Sabtu (26/6). Di tengah pandemi Covid-19, sejumlah kegiatan ditiadakan. Seperti resepsi dan seremonial pengukuhan warga kehormatan.
Dengan menerapkan protokol kesehatan, perayaan tahun ini fokus pada kegiatan ibadah. Mulai dari melasti sampai melarung sesaji di kawah Gunung Bromo.
Tokoh Adat Tengger Supoyo mengatakan, dalam Perayaan Yadnya Kasada dalam kondisi normal, biasa diadakan seremonial pengukuhan warga kehormatan di Pendapa Agung Desa Ngadisari. Di dalamnya juga ada sendratari yang menceritakan legenda Roro Tengger.
Karena pandemi Covid-19, sejumlah kegiatan itu ditiadakan. Sama dengan tahun kemarin. “Acara sekarang ini (Jumat malam, 25/6) sebagai ganti serangkaian seremonial yang ditiadakan. Kami gelar silaturahmi dan ramah tamah Forkopimda. Dihadiri terbatas kepala desa dan pihak terkait,” ujarnya.
Dalam acara itu, Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari, tidak hadir. Ia diwakili Kepala Disporaparbud, Sugeng Wiyanto. Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Kadhafi dan Kasdim 0820 Probolinggo, juga hadir.
Supoyo mengatakan, pengukuhan warga kehormatan Suku Tengger, lazim dilaksanakan setiap Yadnya Kasada. Tetapi, kegiatan itu bukan rangkaian baku. “Masyarakat Tengger tidak keberatan beberapa kegiatan ditiadakan. Terpenting fokus pada kegiatan ritual keagamaan,” jelasnya.
Ia berharap, Perayaan Yadnya Kasada, membawa berkah untuk masyarakat Tengger. “Doa khusus saat Yadnya Kasada, tahun ini semoga pandemi Covid-19 segera berakhir. Sesuai semangat bersama, Yadnya Kasada semoga tidak menjadi klaster baru. Tapi, menjadi kekuatan ke depan terkait ekonomi, sehatnya warga Kabupaten Probolinggo, secara umum Jawa Timur dan nasional,” ujarnya.
Ketua PHDI Kabupaten Probolinggo Bambang Suprapto, juga berharap demikian. Katanya, dalam perayaan Yadnya Kasada, tahun ini ada doa khusus. Yakni, berharap pandemi korona segera berakhir. (mas/rud)