24.2 C
Probolinggo
Thursday, June 1, 2023

TWSL Butuh Tambahan Fasilitas Baru agar Pengunjung Makin Banyak

MAYANGAN, Radar Bromo – Capaian retribusi Taman Wisata Studi Lingkungan (TWSL) sepanjang 2022 tidak mencapai target. Tahun lalu retribusi yang didapat sebesar Rp 366.784.500. Alasan inilah yang membuat Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menurunkan targetnya.

Plt Kepala DLH Kota Probolinggo Rahmadeta Antariksa mengungkapkan, target tahun ini turun separo dari tahun lalu. Tahun ini, pihaknya hanya menargetkan Rp 300 juta. Sebab capaian tahun lalu jauh dari target hanya sebesar 61,06 persen.

“Kami turunkan separonya. Target tahun lalu Rp 600.702.000 hanya terealisasi Rp 366.784.500 atau hanya 61 persen,” ungkap Deta.

Penyesuaian ini menurutnya realistis. Sebab tahun lalu, TWSL rupanya masih terdampak pandemi. Sehingga, sektor wisata masih belum pulih 100 persen. Jumlah pengunjungpun menjadi tidak maksimal.

Baca Juga:  Gelontor Rp 1,1 M untuk Tambah 2 Unit Truk Arm Roll

Pihaknya optimistis penyesuaian target TWSL tahun ini akan tercapai. Untuk itu, pihaknya akan rutin mensosialisasikan pada sekolah agar berkunjung ke TWSL untuk menikmati wisata edukasi. Wahana permainan akan terus ditambah.

“Insyaallah kalau dengan target tahun ini tercapai. Karena target tahun ini lebih rendah dari realisasi tahun lalu,” jelas Deta.

Di sisi lain, anggota Komisi III DPRD Kota Probolinggo Heri Poniman menyebut, sebenarnya bukan hanya pandemi yang membuat pengunjung di TWSL menurun. Tapi fasilitas di TWSL tidak ada yang baru. Sehingga animo masyarakat untuk mengunjungi tak bisa naik.

MAYANGAN, Radar Bromo – Capaian retribusi Taman Wisata Studi Lingkungan (TWSL) sepanjang 2022 tidak mencapai target. Tahun lalu retribusi yang didapat sebesar Rp 366.784.500. Alasan inilah yang membuat Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menurunkan targetnya.

Plt Kepala DLH Kota Probolinggo Rahmadeta Antariksa mengungkapkan, target tahun ini turun separo dari tahun lalu. Tahun ini, pihaknya hanya menargetkan Rp 300 juta. Sebab capaian tahun lalu jauh dari target hanya sebesar 61,06 persen.

“Kami turunkan separonya. Target tahun lalu Rp 600.702.000 hanya terealisasi Rp 366.784.500 atau hanya 61 persen,” ungkap Deta.

Penyesuaian ini menurutnya realistis. Sebab tahun lalu, TWSL rupanya masih terdampak pandemi. Sehingga, sektor wisata masih belum pulih 100 persen. Jumlah pengunjungpun menjadi tidak maksimal.

Baca Juga:  Jembatan Alternatif Rusak, Warga Seberangi Sungai dengan Getek

Pihaknya optimistis penyesuaian target TWSL tahun ini akan tercapai. Untuk itu, pihaknya akan rutin mensosialisasikan pada sekolah agar berkunjung ke TWSL untuk menikmati wisata edukasi. Wahana permainan akan terus ditambah.

“Insyaallah kalau dengan target tahun ini tercapai. Karena target tahun ini lebih rendah dari realisasi tahun lalu,” jelas Deta.

Di sisi lain, anggota Komisi III DPRD Kota Probolinggo Heri Poniman menyebut, sebenarnya bukan hanya pandemi yang membuat pengunjung di TWSL menurun. Tapi fasilitas di TWSL tidak ada yang baru. Sehingga animo masyarakat untuk mengunjungi tak bisa naik.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru