LECES, Radar Bromo – Relawan penjaga perlintasan tanpa palang pintu di Jalan Pahlawan I, Desa Sumberkedawung, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo, Mad Dullah, 50, ditemukan meninggal. Sabtu (25/3), jenazahnya ditemukan sudah mengeluarkan aroma tak sedap. Diperkirakan meninggal sejak empat hari lalu.
Kematian warga Desa Gunungbekel, Kecamatan Tegalsiwalan, Kabupaten Probolinggo, itu kali pertama diketahui oleh Asmida, 46, warga Desa Sumberkedawung. Asmida memiliki warung makan semipermanen di tepi Jalan Raya Leces. Tepat di belakang warungnya, ada perlintasan tanpa palang pintu yang biasanya dijaga Dullah.
Saban hari, Dullah tinggal dan membuat gubuk di samping perlintasan KA. “Terakhir saya melihat Pak Lek (Dullah) Senin (20/3) malam. Dia ke sini (warung) dan meminum teh hangat. Katanya, kepalanya sakit. Selasa (21/3) pagi, saya masih melihatnya membantu di perlintasan KA seperti biasa,” katanya.
Jumat (24/3) malam, ada tukang becak yang makan di warungnya. Ia merasakan ada aroma busuk. Tukang becak itu sempat mencari sumber bau. Katanya, ada dua ekor kucing mati di sekitar perlintasan KA. Di samping gubuk Dullah.
Lantaran aromanya dapat mengganggu pengunjung yang datang ke warungnya, Sabtu (25/3), sekitar pukul 06.30, Asmida meminta suaminya, Sugeng, 47, membersihkan bangkai kucing itu. Sementara, Asmida mempersiapkan warungnya.
“Suami bawa kresek hitam dibuat membalut tanganya. Sebab, kan mau membuang kucing mati. Namun, beberapa saat kemudian suami balik ke warung dan langsung muntah. Katanya dia tidak kuat dengan aromanya. Apalagi sedang berpuasa, sehingga saya yang ke sana sekaligus memastikan. Sebab, katanya suami baunya berbeda. Seperti bukan kucing,” jelasnya.
Setelah dicek, rupanya Dullah yang meninggal. Dia sudah membusuk di bawah dipan. “Saya langsung panggil warga untuk menghubungi polsek,” tandasnya.
