KRAKSAAN, Radar Bromo – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Probolinggo terus memantau proses Pemilihan Kepala Desa (Pilkades). Upaya ini dilakukan pada 62 desa yang akan melaksanakan Pilkdes untuk mengetahui daerah rawan konflik.
Kepala Bakesbangpol Kabupaten Probolinggo, Ugas Irwanto mengatakan, upaya pemantauan ini dilakukan untuk mencegah potensi kegaduhan yang dapat terjadi. Pasalnya dari seluruh desa yang akan melaksanakan Pilkades serentak. Mayoritas bakal calon kepala desa (Balonkades) lebih dari 2 calon. Sehingga perlu ada pemantauan serius.
“Mengaca pada peristiwa yang terjadi di Desa Brabe beberapa waktu lalu, tentunya harus ada upaya agar hal serupa tidak terjadi. Calon kepala desa yang banyak tentunya potensi konflik lebih besar,” katanya.
Namun demikian Ugas menyampaikan, jika panitia pemilihan desa melaksanakan tugasnya berpijak pada aturan yang jelas. Sehingga tidak perlu khawatir dan takut saat ada kendala yang menghadang.
“Kami jamin selama tugas yang dilakukan oleh panitia pilkades sudah sesuai dengan aturan, maka jika ada kendala, panitia tingkat kecamatan dan tingkat kabupaten akan membantu,” ungkapnya.
Tidak berhenti disitu. Agar tidak tejadi Intimadasi dari oknum yang tidak bertanggungjawab dan dapat mengacau jalannya Pilkades akan dilakukan pemantauan. Tindakan ini akan dilakukan bekerjasama dengan pihak terkait. Nantinya akan dikelompokkan desa mana saja yang cukup rawan.
“Suksesnya Pilkades tahap satu ini akan menjadi percontohan bagi pelaksanaan pilkades tahap kedua nanti yang rencananya bulan April mendatang sudah mulai berproses,” beber Ugas.
Semua panitia tingkat kecamatan, lanjutUgas, memantau kegiatan pilkdes yang berada diwilayahnya. “Panitia Kabupaten terus berkoorsidnasi dengan panitia Tingkat Kecamatan, desa mana yang menonjol permasalahannya. Jika dibutuhkan maka kami hadir dan berupaya menyelesaikan masalah,” ujar Ugas. (ar/fun)