KANIGARAN, Radar Bromo– Cuaca ekstrem yang melanda Jawa Timur, termasuk Kota Probolinggo, menjadi perhatian serius Pemkot Probolinggo. Masyarakat diimbau lebih waspada. Bahkan, semua organisasi perangkat daerah diminta siaga.
Sekretaris Daerah Kota Probolinggo Ninik Ira Wibawati mengatakan, dalam beberapa hari terakhir di beberapa kota di Jawa Timur, termasuk Kota Probolinggo, terjadi cuaca ekstrem. Hujan deras disertai angin kencang. Akibatnya, banyak pohon tumbang di sejumlah lokasi dan terjadi banjir.
“Kami mengimbau masyarakat selalu waspada. Apabila terjadi hujan disertai angin kencang, lebih baik tak keluar rumah sampai hujan reda,” ujarnya dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Penanganan Konflik Sosial, Kamis (24/11).
Selain masyarakat, Ninik juga meminta para lurah dan camat lebih gencar menginformasikan update prakiraan cuaca kepada warganya. Khususnya menghadapi cuaca ekstrem yang dapat mengakibatkan bencana hidrometeorologi.
Semua perangkat daerah juga diminta lebih siaga, sehingga ketika terjadi bencana, semua sudah siap melakukan evakuasi dan lainnya. “Seperti genangan, banjir, banjir bandang, angin kencang, puting beliung, maupun hujan es rawan terjadi. Perangkat Daerah terkait, seperti BPBD, DLH, Dishub, DPUPR, dan Satpol PP, saya imbau terus siaga menghadapi cuaca ekstrem,” katanya.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Probolinggo Sugito Prasetyo mengatakan, wilayah Kota Probolinggo memasuki ancaman bencana hidrometeorologi. Ancaman ini ditandai dengan cuaca ekstrem yang sebabkan hujan lebat, angin kencang, dan petir yang bisa berakibat banjir, pohon tumbang, serta rob.
“Sesuai rilis BMKG, diperkirakan puncak ancaman bencana hidrometeorologi pada Desember 2022 dan Januari 2023,” katanya.