SUKAPURA, Radar Bromo – Upaya melarang warga luar Tengger dalam perayaan Yadnya Kasada di kawasan Gunung Bromo, benar-benar diterapkan. Penyekatan pun dilakukan. Kamis (24/6) pagi, banyak pengendara motor maupun mobil yang harus balik kanan.
Mereka diminta untuk putar balik karena bukan warga Tengger. Tiga titik penyekatan itu, pertama di Desa Sukapura atau depan Mapolsek Sukapura. Penyekatan kembali dilakukan di depan Balai Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura. Terakhir dan lebih ketat, di pintu masuk Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
“Tahun ini penyekatan dilakukan di tiga titik. Di Desa Sukapura, Desa Ngadisari, dan terakhir di pintu masuk kawasan TNBTS,” ujar Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Probolinggo Yulius Christian.
Yulius mengatakan, dilakukan penyekatan untuk mencegah warga Tengger berinteraksi dengan orang luar. Harapannya, dapat meminimalisasi penyebaran Covid-19.
“Karena memang terbatas untuk warga Tengger, sudah pasti wisatawan atau orang luar Tengger dilarang melintas. Banyak juga kendaraan yang diminta putar balik oleh petugas di titik penyekatan. Dua hari ini, seratus kendaraan lebih rasanya,” ujarnya.
Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Kadhafi mengatakan, ada sekitar 200 personel gabungan TNI, Polri, Satpol PP, Karang Taruna, dan Jogoboyo, yang dilibatkan dalam pengamanan Perayaan Yadnya Kasada. Mereka disebar ke sejumlah titik. Mulai dari titik penyekatan sampai lokasi perayaan Yadnya Kasada.
“Penjagaan tidak hanya dari segi keamanan, tapi termasuk penerapan protokol kesehatan. Sehingga, Perayaan Yadnya Kasada tidak hanya berjalan dengan lancar, tapi juga aman Covid-19. Karena itu, Kasada ini terbatas untuk warga Tengger. Semua yang terlibat di-rapid test antigen,” jelasnya. (mas/rud)